Jakarta, 19 Mei 2025 — Pasar kripto kembali menunjukkan gairah, terutama di segmen koin meme. Dalam 24 jam terakhir, aset-aset spekulatif seperti PEPE, Dogwifhat (WIF), Floki, Bonk, dan Fartcoin mencatat lonjakan dua digit, didorong oleh minat investor ritel dan sentimen viral di media sosial.
Token PEPE memimpin dengan kenaikan 11,6%, disusul WIF (11,4%), Bonk (10,4%), Floki (9,4%), dan Fartcoin (10,7%), menurut data CoinGecko. Reli ini mencerminkan kembalinya selera risiko di kalangan investor setelah koreksi tajam pasca-pelantikan Presiden AS Donald Trump pada Januari lalu.
Sementara itu, Bitcoin pun turut menguat, diperdagangkan di atas USD 106.000, mendekati level tertinggi sepanjang masa. Analis dari QCP Capital menyebut arus dana pasif dan naiknya kekhawatiran inflasi sebagai pemicu penguatan pasar aset digital secara keseluruhan.
Di tengah reli tersebut, token TRUMP, yang diluncurkan di jaringan Solana, juga mencuri perhatian. Harga token sempat menyentuh hampir USD 12,93, berkat viralnya berita kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah. Meski tidak ada pengembangan proyek baru, keterlibatan komunitas dan media sosial membuat token ini menjadi salah satu penggerak terbesar di ekosistem Solana.
Namun, volatilitas masih menjadi tantangan. Pada awal April lalu, TRUMP token sempat anjlok 15,6% dalam 24 jam, setelah pengumuman tarif baru oleh Presiden Trump memicu tekanan di pasar. Saat itu, harga token jatuh ke sekitar USD 8,97, jauh dari rekor tertingginya USD 73,43 pada Januari.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 1,78 miliar, TRUMP saat ini berada di peringkat ke-44. Ancaman tekanan jual tambahan mengintai, mengingat pada 18 April lalu dijadwalkan pelepasan 40 juta token dari jadwal vesting—bernilai sekitar USD 360 juta.
Sementara itu, token lain yang juga terasosiasi dengan keluarga Trump, MELANIA, turun hanya 5% setelah pengumuman tarif, namun masih tercatat 95,7% di bawah puncak tertingginya.