Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) kembali menunda pengambilan keputusan terkait beberapa proposal Exchange-Traded Fund (ETF) Solana berbasis spot di negaranya.
SEC menyebut bahwa penundaan ini berkaitan dengan proposal yang diajukan oleh sejumlah manajer aset terkemuka seperti 21Shares, Bitwise, VanEck, dan Canary Capital. Menurut regulator tersebut, pihaknya masih membutuhkan waktu tambahan untuk mengevaluasi berbagai aspek hukum dan kebijakan yang berkaitan dengan pengajuan tersebut.
Kendati demikian, SEC menegaskan bahwa penundaan ini tidak mengindikasikan keputusan akhir, baik dalam bentuk persetujuan maupun penolakan terhadap ETF yang diajukan.
“Dilakukannya proses institusi bukan berarti Komisi telah sampai pada kesimpulan tertentu atas isu yang dibahas. Kami mendorong partisipasi publik untuk memberikan komentar atas perubahan aturan yang diusulkan,” jelas SEC.
Proyek ETF Kripto Makin Ramai
Penundaan ini terjadi di tengah meningkatnya minat terhadap ETF berbasis aset digital. SEC saat ini juga tengah mempertimbangkan sejumlah pengajuan ETF lainnya, termasuk aset kripto mapan seperti Solana dan XRP (XRP) hingga berbasis meme coin ternama termasuk Dogecoin (DOGE), Bonk (BONK), dan Official Trump (TRUMP).
Pada April 2025, analis ETF Bloomberg mengungkapkan bahwa saat ini terdapat setidaknya 72 aplikasi Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis aset kripto yang tengah menunggu tinjauan dari SEC sepanjang tahun ini.
Lonjakan pengajuan ETF kripto ini dipicu oleh hasil Pemilu AS pada November 2024, di mana Presiden AS Donald Trump terpilih kembali dan memberi sinyal kuat bahwa pemerintahannya akan mengangkat regulator yang pro-kripto serta mereformasi regulasi ETF. Hal ini memunculkan harapan bahwa persetujuan ETF kripto akan lebih cepat dan lebih mudah.
Sementara itu, laporan dari Coinbase dan EY-Parthenon pada Maret 2025 menunjukkan bahwa sekitar 83% investor institusi keuangan berencana meningkatkan alokasi investasi mereka ke aset kripto tahun ini.