BitFlyer, salah satu exchange kripto terbesar di Jepang, berencana mengakuisisi anak perusahaan FTX di Jepang yang saat ini tengah dalam tahap akhir negoisasi.
Proses akuisisi ini terkait erat dengan prosedur yang sedang berlangsung di pengadilan Amerika Serikat terkait kebangkrutan FTX Trading Ltd.
BitFlyer Holdings akan mengakuisisi FTX Japan dengan membeli semua saham dan mengambil alih bisnisnya. Harga pembelian ini diperkirakan mencapai hingga miliaran yen Jepang.
Selain itu, BitFlyer dilaporkan akan mengubah nama FTX Japan untuk mengembalikan kepercayaan pelanggan yang hilang akibat masalah kebangkrutan dari induk perusahaannya.
Bisnis FTX Japan Diubah Menjadi Kustodian Kripto
Dalam sebuah pengumuman, BitFlyer mengungkapkan rencananya untuk mengubah operasi FTX Japan menjadi penyedia layanan kustodian terkait ETF kripto, dengan nama baru yang direncanakan adalah New Custody Company. New Custody Company juga akan mentransfer akun pelanggan FTX Japan ke BitFlyer dengan persetujuan pelanggan tersebut.
“Jika ETF aset kripto spot disetujui di Jepang, layanan terkait ETF aset kripto spot yang memenuhi kebutuhan institusi keuangan, termasuk bank kustodian, juga akan ditawarkan di bawah New Custody Company,” ujar perwakilan BitFlyer.
FTX Trading, induk perusahaan dari kerajaan Sam Bankman-Fried, mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di pengadilan AS pada bulan November 2022, bersama dengan sekitar 130 perusahaan yang terikat dengannya.
Meskipun FTX Japan meyakinkan bahwa aset pelanggan tidak terikat dengan proses kasus itu, pihaknya untuk sementara tidak dapat menarik aset dari pelanggannya dan kemudian diperintahkan oleh otoritas keuangan Jepang untuk menghentikan operasi tertentu.
Adapun rencana akuisisi ini terjadi di tengah pertumbuhan signifikan pasar kripto di Jepang. Berdasarkan data dari Asosiasi Bursa Kripto Jepang, jumlah akun kripto di Jepang melampaui 10 juta pada akhir April 2023. Angka tersebut menunjukkan peningkatan lebih dari tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir.