Bitcoin (BTC), aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, kembali mencatatkan tonggak sejarah baru. Harga Bitcoin berhasil menembus level tertingginya sepanjang masa, mengukir rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memperkuat dominasinya sebagai instrumen investasi digital global.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pada Rabu (19/5/2025), Bitcoin mengalami lonjakan signifikan dari US$105.000 ke puncak baru di kisaran US$109.634, mencatat kenaikan 3% hanya dalam kurun waktu 24 jam. Pencapaian ini berhasil melampaui rekor sebelumnya di US$109.100 yang tercatat pada 20 Januari 2025, menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
Tak hanya dari sisi harga, volume perdagangan harian Bitcoin juga mengalami lonjakan hingga 23%, dengan nilai transaksi menembus US$64,4 miliar. Hal ini turut mendorong kapitalisasi pasar Bitcoin melambung hingga US$2,17 triliun.
Minat Institusi Jadi Pendorong Utama Reli Harga
Reli harga Bitcoin kali ini tidak hanya didorong oleh sentimen investor ritel, tetapi juga oleh masuknya modal besar dari institusi keuangan global. Di tengah kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi makro Amerika Serikat, investor institusi semakin menjadikan Bitcoin sebagai alternatif lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, menggantikan peran tradisional emas.
Menurut Farside Investors, produk ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat mencatat arus masuk selama 18 dari 21 hari terakhir, dengan total akumulasi dana mencapai US$6,9 miliar dalam waktu tiga pekan. CoinShares juga melaporkan arus masuk sebesar US$557 juta ke produk investasi Bitcoin hanya dalam sepekan terakhir, mengindikasikan kepercayaan investor yang terus meningkat terhadap aset ini.
Tidak hanya dari sisi finansial, adopsi institusi juga ikut memicu reli. Strategy (dulu dikenal sebagai MicroStrategy) mengumumkan pembelian 7.390 BTC senilai US$765 juta, sementara perusahaan asal Jepang, Metaplanet, menambah 1.004 BTC senilai US$129 juta pada 19 Mei 2025. Pembelian besar-besaran oleh entitas institusi ini memperkuat peran Bitcoin sebagai aset jangka panjang yang strategis.
Adapun, reli Bitcoin juga diperkuat oleh lonjakan minat di pasar derivatif. Open interest (OI) dalam kontrak futures Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah, menyentuh angka US$74,4 miliar pada 21 Mei 2025. Hal ini mencerminkan meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pergerakan harga yang signifikan.
Di antara katalis lainnya, faktor geopolitik dan ekonomi global turut berperan. Meski AS dan Tiongkok sempat menyepakati pengurangan tarif impor selama 90 hari, ketegangan dagang tetap membayangi sejumlah sektor strategis seperti kendaraan listrik, semikonduktor, dan elektronik konsumen. Ketidakpastian ini memperbesar kekhawatiran terhadap inflasi dan volatilitas pasar di Negeri Paman Sam.