Jakarta, 24 Mei 2025 – PT Finex Berjangka melihat gejolak pasar global sebagai momentum strategis untuk mendorong edukasi dan partisipasi masyarakat dalam instrumen derivatif. CEO Finex, Agung Wisnuaji, menyatakan bahwa lonjakan harga emas yang menembus USD 3.700 per troy ons menunjukkan bahwa volatilitas pasar dapat menjadi peluang investasi, bukan semata risiko.
Menurut Agung, pasar yang fluktuatif menawarkan potensi keuntungan dua arah, asalkan didukung pemahaman dan strategi yang tepat. Ia juga menilai bahwa pendekatan konservatif seperti “cash is king” yang diadopsi sebagian investor global, tetap menyisakan ruang bagi investor lokal untuk memanfaatkan valuasi aset yang menarik.
Instrumen derivatif seperti emas, minyak, perak, dan pasangan mata uang dinilai masih menjanjikan karena fleksibilitasnya dalam posisi beli maupun jual. Finex juga mengedepankan penggunaan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat bantu analisis, bukan pengganti analisis fundamental dan teknikal, untuk meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan trader.
Melalui kombinasi edukasi dan inovasi teknologi, Finex menargetkan pertumbuhan pengguna aktif sebesar 40% hingga akhir 2025. Perusahaan berharap dapat memperkuat peran pasar derivatif sebagai bagian penting dari ekosistem keuangan nasional yang adaptif terhadap dinamika global.