Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Perusahaan Fintech Indonesia, DigiAsia Siapkan Rp1,6 Triliun Lebih Untuk Borong Bitcoin

Posted on May 26, 2025

DigiAsia Corp (FAAS), perusahaan fintech asal Indonesia yang listing di Nasdaq mengumumkan bahwa pihaknya bakal masuk ke ruang kripto dengan mengakuisisi Bitcoin. Melalui keterangan resminya terungkap, perseroan berniat untuk membentuk cadangan kas Bitcoin (BTC) senilai US$100 juta atau lebih dari Rp1,6 triliun.

Untuk itu, perusahaan secara aktif melakukan penjajakan penggalangan dana, sebagai salah satu strategi membangun posisi cadangan Bitcoin yang kuat dan melaksanakan strategi imbal hasil berbasis kripto. Keputusan strategis tersebut diklaim telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Direksi.

Co-CEO DigiAsia, Prashant Gokarn menjelaskan, pihaknya percaya diri bahwa Bitcoin merupakan investasi jangka panjang yang menarik dan lapisan dasar untuk diversifikasi perbendaharaan modern.

“Bersamaan dengan itu, perusahaan telah memulai diskusi dengan mitra teregulasi mengenai strategi imbal hasil BTC dan pengelolaan cadangan kas Bitcoin. Langkah itu akan menempatkan perusahaan di garis depan adopsi kripto institusional. Sekaligus mencerminkan komitmen DigiAsia terhadap inovasi teknologi finansial dan blockchain, “ jelasnya

Inisiatif anyar itu lanjutnya, akan menyelaraskan DigiAsia dengan tren yang tengah berkembang. Khususnya di antara perusahaan publik yang mengintegrasikan aset digital ke dalam strategi pengelolaan kas perusahaan.

Alokasikan 50% Dari Laba Bersih Untuk Kepemilikan Kripto

Sebagai catatan, entitas milik mantan bos Indosat, Alexander Rusli itu juga sudah berkomitmen untuk mengalokasikan hingga 50% dari laba bersih untuk mendanai akuisisi Bitcoin. Langkah itu mengingatkan akan strategi MicroStrategy dan juga Metaplanet yang saat ini tengah getol memborong Bitcoin.

Jika berjalan lancar, aksi tersebut akan berdampak cukup signifikan di pasar tanah air. Mengingat, perusahaan merupakan penyedia Fintech-as-a-Service (FaaS) yang memiliki klien dan mitra bisnis berskala besar. Termasuk Home Credit dan Tokopedia.

Selain itu, DigiAsia juga bakal menggandeng kemitraan dengan salah satu bursa mata uang kripto terkemuka di Asia Tenggara. Tujuannya adalah untuk menjadikan entitas tersebut sebagai penyedia pembayaran dan dompet utama dalam ekosistem FaaS miliknya.

“Hal itu akan memberdayakan jaringan klien perusahaan dan 1,2 juta pedagang DigiAsia. Untuk mengintegrasikan pembayaran mata uang kripto ke dalam infrastruktur perdagangan digital mereka yang sudah ada,” tambah laporan.

Tidak hanya itu. Dalam rencana besarnya perseroan juga bermaksud meningkatkan kemampuan platform untuk memfasilitasi konversi mata uang fiat dan kripto. Tujuannya adalah untuk memperlancar transaksi bagi pelaku bisnis dan konsumen dalam jaringan perusahaan. Sehingga pada akhirnya mampu mendorong adopsi aset digital yang lebih luas di Indonesia.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Strategy Kembali Borong Bitcoin Senilai Rp 1,7 Triliun, Total Kepemilikan Capai 582.000 BTC
  • Ethereum (ETH) Makin Dilirik Investor, Berdasarkan Laporan Terbaru Bernstein
  • Bitcoin Naik 3,9% ke USD 109.763, Standard Chartered Prediksi Tembus USD 500.000 Sebelum 2029
  • XRP Naik Hampir 10%, Analis Prediksi Reli Menuju USD 25 di Tengah Optimisme ETF Spot
  • Strategy Kembali Borong Bitcoin Senilai Rp 1,7 Triliun, Total Kepemilikan Capai 582.000 BTC

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme