Jakarta, 27 Mei 2025 — Bitcoin (BTC) kini diperdagangkan di US$109.679, hanya terpaut kurang dari 2,5% dari rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) di level US$112.000. Setelah berminggu-minggu konsolidasi solid di atas US$100.000, analis menilai pasar kini bersiap menyambut fase impulsif berikutnya dalam tren naik jangka panjang.
Mengutip laporan dari NewsBTC, data CryptoQuant menunjukkan 99% dari semua UTXO (Unspent Transaction Outputs) saat ini berada dalam kondisi profit. Ini menandakan hampir seluruh pemegang Bitcoin tengah menikmati keuntungan tak terealisasi, sebuah situasi yang secara historis mencerminkan fase euforia dan kekuatan struktural pasar.
Namun, analis Darkfost memperingatkan bahwa tingkat profitabilitas setinggi ini juga bisa memicu aksi ambil untung besar, khususnya dari investor yang baru masuk pasar. Jika sinyal profit 99% ini mulai menurun, bisa terjadi tekanan jual masif sebagai reaksi psikologis mengamankan keuntungan.
Bitcoin Tahan Tekanan Makro
Meski dihadapkan pada ketidakpastian makroekonomi, seperti kenaikan yield Treasury AS dan belum jelasnya kebijakan ekonomi dari pemerintahan Donald Trump, Bitcoin justru menunjukkan ketahanan luar biasa. Hal ini memperkuat peran ganda BTC sebagai aset spekulatif (risk-on) sekaligus pelindung nilai makro (safe haven).
Analisis Teknikal: Breakout Menuju US$120.000?
Pada time frame 4 jam, BTC baru saja memantul dari 100 SMA di US$105.586 dan kini bertahan di atas 34 EMA di US$108.280, menandakan tren masih sehat. Zona US$107.000–US$108.000 menjadi support dinamis yang solid, sementara resisten utama berada di kisaran US$110.200–US$112.000.
Jika terjadi breakout di atas resistance ini, analis memperkirakan target berikutnya adalah US$120.000. Tren jangka menengah tetap bullish selama BTC bertahan di atas support struktural US$103.600, yang sebelumnya merupakan resistance penting.
Kesimpulan:
Sentimen teknikal dan fundamental tetap mendukung tren naik Bitcoin. Namun, dengan mayoritas investor kini berada dalam posisi profit, kehati-hatian tetap diperlukan terhadap potensi koreksi singkat akibat aksi ambil untung.