Jakarta, 28 Mei 2025 — Trump Media & Technology Group (TMTG), perusahaan media sosial milik mantan Presiden AS Donald Trump, mengumumkan rencana akuisisi Bitcoin senilai USD 2,5 miliar (sekitar Rp40,6 triliun). Langkah ini bertujuan menjadikan TMTG salah satu perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia.
Dilansir Cryptonews, dana tersebut berasal dari pengumpulan modal sebesar USD 1,5 miliar dalam bentuk saham biasa dan USD 1 miliar dalam obligasi konversi dengan premi 35%. Penutupan transaksi dijadwalkan pada 29 Mei 2025. Saat ini, TMTG sudah mengantongi USD 759 juta dalam bentuk kas dan setara kas, yang akan ditambahkan ke neraca bersamaan dengan akuisisi Bitcoin.
CEO Trump Media, Devin Nunes, menyebut investasi ini sebagai bentuk kepercayaan terhadap Bitcoin sebagai “aset kebebasan finansial” dan “lindung nilai strategis.” Ia menambahkan bahwa langkah ini menandai transformasi TMTG menjadi perusahaan induk yang fokus pada aset yang menguntungkan dan mencerminkan nilai-nilai America First.
Crypto.com dan Anchorage Digital akan bertindak sebagai kustodian aset kripto tersebut. TMTG juga berencana mengintegrasikan Bitcoin ke dalam operasional platformnya, termasuk sistem pembayaran langganan dan pengembangan token utilitas.
Putaran pendanaan dipimpin oleh Yorkville Securities dan Clear Street, dengan BTIG dan Cohen & Company sebagai agen penempatan, serta Cantor Fitzgerald sebagai penasihat keuangan.
Dengan investasi besar ini, TMTG menyusul jejak perusahaan seperti Strategy milik Michael Saylor dan raksasa investasi BlackRock, yang kini mendekati status pemegang Bitcoin terbesar dunia. BlackRock melalui iShares Bitcoin Trust (IBIT) saat ini memiliki 621.000 BTC, setara 3,5% dari total suplai Bitcoin, mendekati angka legendaris 1,1 juta BTC milik pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto.
Sementara itu, Strategy baru saja menambah 4.020 BTC pada Mei 2025 senilai USD 427,1 juta, menjadikan total kepemilikannya mencapai 580.250 BTC, diperoleh dengan harga rata-rata USD 69.979 per koin.
Langkah TMTG ini menandai meningkatnya adopsi institusional terhadap Bitcoin sebagai cadangan kas dan strategi keuangan alternatif di tengah ketidakpastian ekonomi global.