
Lyon Investments, entitas investasi milik keluarga Widjaja yang masuk jajaran orang terkaya Indonesia, telah menguasai 97,14% saham Sinarmas Land. Kepemilikan mayoritas ini membuka jalan bagi penghapusan pencatatan saham perusahaan properti tersebut di Bursa Efek Singapura.
Mengutip The Business Times, Jumat (30/5), Lyon Investments berhasil memperoleh penerimaan saham sebesar 1,14 miliar lembar atau 26,85% dari total saham Sinarmas Land. Sebelumnya, kelompok penawar dan pihak terkait telah memiliki sekitar 70,3% saham perusahaan. Dengan kepemilikan tersebut, Lyon Investments akan menjalankan hak akuisisi wajib dan melakukan delisting.
Pada 18 Mei, Lyon Investments menetapkan harga penawaran final sebesar 0,375 dolar Singapura per saham, naik 21% dari penawaran awal 0,31 dolar. Kenaikan ini menyusul kritik dari Securities Investors Association (Singapore) yang menilai penawaran awal terlalu rendah dan eksploitatif.
Sinarmas Land sendiri memiliki portofolio properti strategis di Indonesia, termasuk gedung perkantoran Sinarmas MSIG Tower dan Plaza Thamrin di Jakarta. Penawaran terbaru menilai perusahaan sekitar 1,6 miliar dolar Singapura (setara Rp 20,36 triliun).
Keluarga Widjaja, yang kekayaan bersihnya mencapai USD 18,9 miliar (Rp 314,26 triliun), tidak hanya berfokus di bidang properti, tapi juga mengelola bisnis pertambangan, kertas, jasa keuangan, telekomunikasi, dan agribisnis di berbagai negara seperti Australia, China, Malaysia, Singapura, dan Inggris.
Dengan langkah ini, Sinarmas Land akan resmi menghilang dari bursa Singapura dan menjadi perusahaan tertutup di bawah kendali penuh keluarga Widjaja.