Jakarta, 4 Juni 2025 – Perusahaan penerbit Stablecoin terbesar dunia, Tether, dilaporkan telah memindahkan 37.229,69 Bitcoin senilai sekitar USD 3,9 miliar (Rp63,7 triliun) ke dompet yang terkait dengan Twenty One Capital, sebuah platform keuangan berbasis Bitcoin yang dipimpin CEO Strike, Jack Mallers.
Mengutip Cointelegraph, CEO Tether Paolo Ardoino membagikan dua transaksi besar senilai 11.417 BTC (USD 1,2 miliar), salah satunya termasuk transfer 10.500 BTC ke alamat yang terkait dengan SoftBank sebagai bagian dari prapendanaan investasi. Selain itu, 917 BTC dialokasikan ke investor konversi yang memegang hak ekuitas.
Sehari sebelumnya, Ardoino juga melaporkan transfer 25.812 BTC senilai USD 2,7 miliar ke alamat lain yang masih terkait dengan proyek ini.
Twenty One Capital berambisi membangun infrastruktur pasar modal asli berbasis Bitcoin, termasuk layanan kustodian, pinjaman, dan penerbitan aset langsung di atas jaringan Bitcoin. Perusahaan ini juga akan melantai di bursa melalui penggabungan SPAC dengan Cantor Equity Partners milik Cantor Fitzgerald.
Dengan akumulasi terbaru dari Tether, Twenty One kini menjadi pemegang korporat Bitcoin terbesar ketiga di dunia, di bawah Strategy dan MARA Holdings.
Sementara itu, Strategy (dulu MicroStrategy), masih menjadi pemegang Bitcoin korporat terbesar, dengan total 580.250 BTC senilai sekitar USD 60,7 miliar (Rp989 triliun). Chairman Strategy, Michael Saylor, kembali memberikan sinyal kuat terkait strategi akumulasi perusahaan. Dalam unggahan terbarunya, ia mengindikasikan pembelian beruntun selama delapan minggu terakhir, yang sering menjadi pertanda akuisisi besar.
Strategy baru-baru ini menambahkan 4.020 BTC senilai USD 427 juta, memperpanjang strategi jangka panjangnya di tengah pasar yang sempat lesu dengan harga Bitcoin sempat turun di bawah USD 104.000.
Dalam Konferensi Bitcoin 2025 di Las Vegas, Saylor menegaskan komitmennya terhadap Bitcoin: “Harga Bitcoin akan terus naik, dan memperolehnya akan semakin sulit.”
Perkembangan ini menandakan meningkatnya keterlibatan institusi besar dalam ekosistem Bitcoin, sekaligus memperkuat posisinya sebagai aset strategis di tengah dinamika pasar global.