Cryptoharian – JPMorgan Chase dikabarkan tengah bersiap meluncurkan kebijakan baru yang memungkinkan kliennya menggunakan ETF Bitcoin spot sebagai jaminan pinjaman. Langkah ini dipandang sebagai terobosan besar dalam mengintegrasikan aset kripto ke dalam sistem keuangan tradisional, khususnya di kalangan institusi Wall Street.
Melansir Yahoo Finance (5 Juni 2025), kebijakan ini akan dimulai melalui divisi perdagangan dan pengelolaan kekayaan JPMorgan, dengan fokus awal pada iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock. Seiring waktu, ETF Bitcoin spot lainnya juga akan dimasukkan dalam program ini.
Kebijakan ini muncul di tengah iklim pelonggaran regulasi di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang diketahui mendukung deregulasi sektor keuangan. Sebelumnya, JPMorgan hanya mengizinkan penggunaan ETF kripto sebagai jaminan dalam kasus terbatas. Kini, pendekatan tersebut diperluas menjadi sistematis, menempatkan ETF kripto setara dengan aset tradisional seperti saham dan properti dalam penilaian kekayaan bersih klien.
Dengan kebijakan ini, nasabah kaya yang memegang ETF Bitcoin akan mendapatkan peningkatan daya pinjam, karena eksposur terhadap kripto kini diakui sebagai bagian dari total kekayaan mereka.
Menariknya, kebijakan ini diumumkan hanya beberapa hari setelah CEO JPMorgan, Jamie Dimon—yang selama ini dikenal sebagai kritikus vokal Bitcoin—mengubah nada bicaranya. Dalam wawancara di Fox Business (2 Juni 2025), Dimon menunjukkan dukungan terhadap deregulasi keuangan dan menyatakan penghormatannya atas “hak orang untuk membeli” kripto, meski belum menyatakan dukungan langsung terhadap Bitcoin.
Langkah progresif ini diyakini akan mendorong minat lebih besar dari kalangan investor institusional terhadap ETF Bitcoin spot sebagai instrumen investasi sekaligus alat likuiditas.