Jakarta, 9 Juni 2025 – Riset terbaru dari perusahaan kripto Galaxy Digital memperingatkan bahwa tahun 2025 bisa menjadi tahun paling berbahaya bagi pemilik mata uang kripto. Berdasarkan laporan yang dikutip dari U.Today, hingga pertengahan tahun ini, jumlah kejahatan terkait industri kripto sudah melampaui total kasus sepanjang 2023, dan diperkirakan bisa melampaui rekor tahun 2021.
Analis riset Galaxy Digital, Alex Thorn, mencatat bahwa lebih dari 25 serangan fisik terhadap pemilik kripto telah didokumentasikan sejak awal tahun. Negara seperti Uni Emirat Arab dan India mencatat lonjakan kasus pemerasan terhadap pelaku kripto.
Seruan Perlindungan dan Kasus-Kasus Besar
Menanggapi situasi ini, kolaborator awal Bitcoin, Martti ‘Sirius’ Malmi, mengusulkan pembentukan badan khusus bernama “Bitcoin Mossad” untuk melindungi pemilik kripto jangka panjang.
Beberapa kasus kriminal mencuat ke publik:
- David Balland, salah satu pendiri dompet kripto Ledger, diculik bersama istrinya di Prancis dan diselamatkan oleh otoritas pada Januari.
- Percobaan penculikan putri seorang pengusaha kripto Prancis juga terjadi meski berhasil digagalkan.
Otoritas Prancis telah meningkatkan pengamanan terhadap pelaku industri kripto, sementara perusahaan mulai menyediakan asuransi khusus untuk pengusaha kripto.
Kasus Siber di Ukraina
Sementara itu, aparat Ukraina menangkap seorang pria berusia 35 tahun asal Poltava yang diduga meretas lebih dari 5.000 akun pelanggan dari perusahaan hosting sejak 2018 untuk menambang kripto secara ilegal.
Dengan dukungan Europol, polisi siber menyita ponsel, dompet kripto, serta perangkat lunak penambangan ilegal. Total kerugian yang diderita perusahaan korban diperkirakan mencapai USD 4,5 juta atau sekitar Rp 75 miliar.
Jika terbukti bersalah, pelaku terancam hukuman penjara hingga 15 tahun dan larangan aktivitas tertentu selama tiga tahun.