
Harga Bitcoin (BTC) pada Jumat, 9 Juni 2025, tercatat di level sekitar $105.543 atau setara Rp1,72 miliar, mengalami kenaikan 0,74% selama sepekan namun turun tipis 0,12% dalam 24 jam terakhir. Meski sempat menyentuh level $106 ribu pagi tadi, tekanan jual dari investor jangka panjang masih membayangi pergerakan harga.
Dua level support penting yang menjadi titik pengawasan utama adalah $103.700 dan $95.600. Level $103.700 merupakan batas di mana 95% pasokan Bitcoin beredar dibeli di bawah harga tersebut, sehingga menjadi support psikologis yang kuat. Sementara itu, level $95.600 menandai area di mana 85% supply masih dalam kondisi untung, dan jika tembus ke bawah, risiko penurunan lebih dalam terbuka.
Bitcoin sebelumnya sempat menyentuh titik rendah $100.200 pada akhir pekan lalu, namun berhasil bangkit ke kisaran $106.263. Kenaikan 4,7% dalam tiga hari terakhir memberi sinyal pemulihan, namun pelepasan aset oleh long-term holders (LTHs) masih berpotensi menekan harga menuju zona support krusial.
Jika BTC gagal mempertahankan resistance di $106.265 dan tekanan jual berlanjut, harga berisiko turun ke $105 ribu dan berpotensi menguji support $103.700 bahkan $102.734. Sebaliknya, penembusan di atas $106.265 bisa membuka peluang penguatan menuju $108 ribu, menandai potensi berakhirnya fase koreksi dan membuka ruang rally lanjutan.
Secara musiman, Juni biasanya menjadi bulan yang cukup positif bagi Bitcoin dengan median return bulanan sekitar +2,58%, yang bisa menjadi faktor pendukung pemulihan selama tidak ada gangguan makro ekonomi signifikan.
Para investor disarankan mewaspadai dua level support ini sebagai kunci arah pergerakan harga Bitcoin dalam waktu dekat.