Ripple telah bermitra dengan Web3 Salon, sebuah proyek yang didukung oleh Japan External Trade Organization (JETRO), untuk mendanai perusahaan rintisan yang menjanjikan yang membangun XRP Ledger. Kolaborasi ini akan memberikan dukungan finansial hingga $200.000 per proyek. Berkat XRPL Japan and Korea Fund, Ripple terus berupaya mengembangkan XRPL secara strategis di Jepang.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Ripple sebesar 1 miliar XRP untuk mendukung inovasi blockchain di seluruh Asia. Kolaborasi ini akan menawarkan bantuan keuangan beserta sumber daya teknis dan bisnis kepada perusahaan rintisan XRPL terpilih. Dukungan komprehensif ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan dan adopsi Web3 di ekosistem perusahaan rintisan Jepang.
Ripple selaras dengan visi regional untuk kepemimpinan aset digital
Kemitraan ini juga melibatkan Asia Web3 Alliance Japan. Presidennya, Hinza Asif, menyoroti ambisi untuk mendukung para pendiri blockchain yang visioner. Christina Chan, Direktur Senior Developer Growth RippleX, menyatakan bahwa perusahaan tersebut bertujuan untuk mendorong inovasi dan membina generasi pemimpin berikutnya di Jepang.
Reputasi Jepang akan regulasi kripto yang jelas dan perlindungan konsumen yang kuat telah memposisikannya sebagai pemimpin dalam adopsi blockchain. SBI Holdings dan HashKey DX dari Jepang telah bermitra dengan Ripple. Langkah ini memperkuat posisi Ripple di Jepang, karena diharapkan 80 persen bank Jepang akan menggunakan XRP pada tahun 2025.
Konteks yang lebih luas mendukung waktu strategis Ripple di Jepang
Pengumuman ini muncul saat Jepang menghadapi tantangan ekonomi terkini, termasuk dampak dari konflik perdagangan internasional sebelumnya. Pejabat Jepang telah mengakui adanya tekanan pada ekonomi nasional. Namun, kemitraan seperti ini mencerminkan upaya yang lebih luas untuk memanfaatkan teknologi blockchain demi pemulihan ekonomi dan inovasi.
Baru-baru ini, Circle dan SBI Holdings menjalin kemitraan untuk membantu meningkatkan penerimaan stablecoin USDC di Jepang. Dukungan yang diterima Ripple dari pemerintah menunjukkan bahwa pemain tradisional menunjukkan minat lebih besar dalam menggunakan blockchain untuk urusan keuangan.