
Gelombang pembelian emas oleh bank sentral global terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir, terutama dari negara-negara seperti Polandia, Rusia, dan Kazakhstan. Langkah ini mencerminkan kekhawatiran yang makin tinggi terhadap stabilitas ekonomi dunia.
Menurut Farras, Research Analyst Mirae Asset Sekuritas, pembelian emas menjadi faktor utama kenaikan harga emas dunia yang kini menembus USD 2.370 per ons troi. Bank sentral berupaya mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan memperkuat ketahanan cadangan devisa mereka.
Data World Gold Council menunjukkan tren akumulasi emas yang tajam sejak 2023 dan berlanjut hingga 2025, meskipun pertumbuhan sempat melambat pada April. Emas dinilai sebagai aset stabil dan pelindung utama di tengah ketidakpastian geopolitik dan kebijakan suku bunga global.
Selain itu, pembelian emas juga terkait dengan upaya beberapa negara seperti Cina dan Rusia mengembangkan sistem pembayaran global alternatif yang tidak bergantung pada SWIFT atau dolar AS. Ini berpotensi menjadi awal lahirnya arsitektur keuangan baru berbasis emas.
Mirae Asset merekomendasikan investor memperhatikan saham emiten tambang emas seperti BRMS, AMMN, dan MDKA yang diprediksi akan mendapat keuntungan besar dari tren penguatan harga emas ini.