
Ant International, anak perusahaan Ant Group yang dipimpin Jack Ma, mempercepat ekspansi globalnya dengan mengajukan lisensi penerbit stablecoin di tiga wilayah utama: Hong Kong, Singapura, dan Luksemburg.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi Ant untuk memperluas jaringan pembayaran lintas batas berbasis blockchain. Ant International menargetkan lisensi stablecoin di Hong Kong seiring berlakunya regulasi baru mulai Agustus 2025, yang mewajibkan penerbit stablecoin terkait dolar Hong Kong memperoleh lisensi dari Otoritas Moneter Hong Kong. Aplikasi lisensi di Singapura dan Luksemburg akan segera menyusul.
Hong Kong dan Singapura dikenal aktif mendukung inovasi Web3 di bawah pengawasan regulasi ketat, sedangkan Luksemburg menjadi pintu gerbang strategis ke pasar keuangan Eropa.
Ant International juga memperkuat operasi perbendaharaan dan pembayaran lintas batasnya melalui platform blockchain Whale, yang pada 2024 memproses transaksi global senilai lebih dari USD 1 triliun, dengan sepertiganya melalui blockchain. Ini mencerminkan pergeseran Ant Group untuk mengglobal dan mengurangi ketergantungan pada pasar domestik yang semakin ketat diatur.
Sementara itu, Binance tetap menjadi pemegang cadangan stablecoin terbesar di antara bursa kripto global, dengan dompet menyimpan stablecoin USDT dan USDC senilai USD 31 miliar, mewakili 59% dari total cadangan stablecoin industri. Binance juga mencatat arus masuk stablecoin kumulatif sebesar USD 180 miliar sepanjang tahun ini, mendekati Coinbase yang mencapai USD 195 miliar.