
Sosok misterius pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, kembali jadi sorotan setelah nilai aset Bitcoin miliknya mencapai sekitar USD 118 miliar atau lebih dari Rp 1.900 triliun (kurs Rp 16.200 per USD). Data dari platform Arkham mengungkap dompet yang diyakini milik Nakamoto menyimpan sekitar 1,096 juta BTC yang belum pernah dipindahkan sejak awal penambangan antara 2009-2010.
Harga Bitcoin yang sempat menembus USD 110.000 mendorong nilai kepemilikan Nakamoto masuk jajaran orang terkaya dunia secara nominal. Lonjakan harga ini dipicu data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan, menimbulkan harapan penurunan suku bunga The Fed, sekaligus meredanya ketegangan dagang AS-China.
Bitcoin mencatat rekor tertinggi USD 111.980 pada Mei lalu, dan pada 10 Juni 2025 berhasil menembus level USD 110.000 dengan penguatan hampir 9 persen dalam seminggu. Di pasar domestik, volume transaksi Bitcoin di Indodax pada tanggal sama mencapai Rp 707,8 miliar, menandakan meningkatnya minat investor Indonesia.
Vice President Marketing Indodax, Antony Kusuma, menyatakan bahwa lonjakan harga Bitcoin kali ini mencerminkan perubahan pandangan global. Bitcoin kini bukan lagi aset alternatif terpinggirkan, melainkan sudah menjadi bagian strategis dalam ekonomi digital global yang tengah berkembang.