Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Awali Hari Dengan Penuh Tekanan, Bitcoin Cs Masih Sulit Naik

Posted on June 15, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar kripto cenderung mengalami tekanan pada pagi hari ini (14/1/2025) khususnya pasca data yang datang dari Amerika Serikat (AS) tampak masih cukup kuat belakangan ini.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Selasa (14/1/2025) pukul 06:36 WIB, pasar kripto cenderung tertekan. Bitcoin naik tipis 0,02% ke US$94.370,14 sementara secara mingguan berada di zona negatif 7,59%.

Ethereum terdepresiasi 3,78% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan ambles 14,88%. BNB melemah 0,66% secara harian dan jika dilihat dalam seminggu terakhir terpantau mengalami terkoreksi 6,01%.

Sementara Cardano tampak turun 1,8% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir tersungkur 13,53%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 0,6% di angka 3.504,56. Open interest terdepresiasi 1,6% di angka US$127,74 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 47 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase neutral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dilansir dari cointelegraph.com, Bitcoin dan altcoin mengalami tekanan terkhusus setelah data pada 10 Januari 2025, Biro Statistik Tenaga Kerja AS yang melaporkan bahwa terjadi peningkatan 256.000 dalam payroll nonpertanian, melampaui sebagian besar perkiraan dalam survei Bloomberg. Tingkat pengangguran turun secara tak terduga menjadi 4,1%, sementara rata-rata penghasilan per jam naik 0,3% pada Desember.

Revisi tahunan menunjukkan puncak pengangguran Juli, yang awalnya dilaporkan sebesar 4,3%, direvisi lebih rendah, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat selama musim panas. Angka-angka ini memperkuat pendekatan hati-hati The Fed, dengan pembuat kebijakan memproyeksikan hanya dua pemotongan suku bunga untuk tahun 2025 saat mereka menghadapi tantangan dalam mencapai target inflasi 2%.

Pedagang obligasi, misalnya, tidak melihat pemotongan suku bunga terjadi sebelum September, menurut data CME.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset yang menghasilkan imbal hasil seperti Treasury AS. Akibatnya, minat pedagang terhadap aset berisiko seperti cryptocurrency dan saham menurun.

Penurunan Bitcoin saat ini, oleh karena itu, merupakan bagian dari sentimen penghindaran risiko yang semakin meningkat, yang juga tercermin dari penurunan di berbagai indeks saham utama AS. Di sisi lain, imbal hasil obligasi Treasury AS jangka pendek dan jangka panjang mengalami kenaikan.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Bitcoin Bangkit Tipis di Tengah Ketegangan Israel-Iran, Pasar Kripto Dilanda Volatilitas Ekstrem
  • CEO DWF Labs Siap Beli 10 Juta Token NEAR, Asal Inflasi Turun ke 2.5%
  • Fase Akumulasi Diam-Diam: Bitcoin Berpotensi Meledak di Tengah Penurunan Pasokan
  • Harga Bitcoin Terkoreksi Akibat Ketegangan Timur Tengah, Analis Prediksi Rebound Pasca-Gejolak
  • Ketegangan Israel-Iran Guncang Pasar Kripto, Bitcoin dan Altcoin Alami Volatilitas Tajam

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme