Pergerakan harga Bitcoin terkait erat dengan berbagai metrik on-chain, dengan korelasi Open Interest (OI) Binance yang menonjol sebagai indikator penting. Data terbaru menunjukkan adanya hubungan yang melemah antara keduanya, sehingga meningkatkan kewaspadaan di kalangan pengamat pasar yang berpengalaman.
Sebuah cuitan oleh Joao Wedson telah menarik perhatian pada pergeseran penting dalam korelasi antara Open Interest Binance dan harga Bitcoin. Ketika korelasi ini turun di bawah 0,1, tren historis menunjukkan pasar sering memasuki fase volatilitas yang tajam.
Penurunan tersebut menandakan bahwa pedagang di Binance sangat bergantung pada posisi yang bertentangan dengan arah harga saat ini. Ketidaksesuaian ini sebelumnya telah memicu terjadinya peristiwa likuidasi, karena pergerakan pasar yang berlawanan dengan posisi ini memicu keluarnya aset secara paksa.
Menurut Wedson, kondisi ini sering kali menyebabkan perubahan harga yang tiba-tiba dan meningkat. Para pedagang disarankan untuk memantau tingkat korelasi dengan cermat, karena penurunan korelasi berfungsi sebagai sinyal peringatan yang potensial.
Tingkat korelasi yang rendah menunjukkan ketidaksetujuan pedagang yang semakin besar terhadap tren harga yang berlaku. Kondisi ini meningkatkan risiko short atau long squeeze, tergantung pada bias posisi di seluruh Binance.
Skenario seperti itu telah terjadi beberapa kali selama siklus sebelumnya. Dengan posisi leverage yang tidak selaras dengan pergerakan harga, Bitcoin cenderung menunjukkan perubahan arah yang tiba-tiba, sehingga mengejutkan banyak orang.