XRP Ledger (XRPL), blockchain yang dikenal sebagai tulang punggung layanan pembayaran lintas negara milik Ripple, berencana meluncurkan sidechain berbasis Ethereum Virtual Machine (EVM) pada kuartal kedua 2025.
Mengutip laporan CoinDesk pada Rabu (11/6/2025), Chief Technology Officer Ripple, David Schwartz, mengungkapkan bahwa sidechain ini akan berjalan secara paralel dengan mainnet XRP Ledger (XRPL). Inovasi ini bertujuan menggabungkan keunggulan biaya transaksi rendah di XRPL dengan fleksibilitas smart contract yang ditawarkan Ethereum.
Pengembangan sidechain ini digarap oleh tim kontributor Ripple bersama Peersyst, salah satu pengembang utama proyek tersebut, dengan memanfaatkan tumpukan perangkat lunak evmOS.
Sudah Tersedia di Testnet
Saat ini, sidechain tersebut sudah aktif di jaringan testnet yang diluncurkan sejak Maret 2025. Fase ini menjadi langkah awal menuju peluncuran di mainnet, yang dijadwalkan akan berlangsung setelah proses pengujian lanjutan serta kolaborasi dengan mitra validator rampung pada kuartal kedua.
Menurut Peersyst, sebanyak 87 entitas baru, sebagian besar belum pernah terlibat sebelumnya di ekosistem XRP, telah mulai membangun berbagai infrastruktur, aplikasi, dan layanan di atas testnet ini.
Meski XRPL sebenarnya sudah mendukung fitur smart contract bawaan, jaringan ini belum kompatibel dengan EVM, lingkungan komputasi yang menjadi standar bagi pengembang Ethereum untuk membuat berbagai aplikasi terdesentralisasi.
Dengan hadirnya sidechain EVM ini, XRPL akan membuka akses lebih luas bagi para pengembang yang terbiasa menggunakan alat dan ekosistem Ethereum.
Nantinya, sidechain ini akan terhubung langsung ke jaringan utama XRPL lewat bridge, dengan Axelar ditunjuk sebagai jembatan eksklusif untuk memfasilitasi transfer berbagai aset, termasuk wrapped XRP. Token wrapped XRP tersebut juga akan berfungsi sebagai token gas utama di sidechain ini.