Komunitas kripto belakangan ini menunjukkan ketertarikan besar terhadap kecerdasan buatan (AI), termasuk membahas potensi AI untuk menggantikan peran manusia di dunia kerja.
Dalam postingan di X pada Selasa (10/6/2025), platform analitik onchain Santiment melalui dasbor Alpha Narratives mengungkapkan bahwa sepanjang periode 29 Mei hingga 5 Juni 2025, perbincangan di berbagai media sosial seperti X justru lebih banyak berfokus pada AI ketimbang topik kripto.
Isu yang paling sering diangkat meliputi kemungkinan AI menyebabkan pengurangan tenaga kerja, peningkatan efisiensi di berbagai industri, serta dampaknya terhadap masa depan dunia kerja.
Selain kekhawatiran soal hilangnya lapangan kerja, diskusi terkait AI juga mencakup potensi adopsi AI agent dan infrastruktur terdesentralisasi. Sejumlah perusahaan berbasis blockchain mulai mengintegrasikan AI ke dalam layanan mereka untuk meningkatkan pengalaman pengguna serta efisiensi operasional.
Penyedia infrastruktur AI terdesentralisasi Kite AI, misalnya, telah meluncurkan testnet yang berfokus pada pengembangan AI sejak Februari lalu. Sehari sebelumnya, 0G Foundation meluncurkan dana ekosistem senilai US$88,88 juta atau sekitar Rp1,45 triliun guna mendorong percepatan proyek-proyek berbasis keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan pengembangan agen otonom berbasis AI.
AI Mulai Melekat dalam Kehidupan Sehari-hari
Santiment juga mencatat bahwa pengguna media sosial di komunitas kripto kini semakin aktif membahas penggunaan AI dalam aktivitas sehari-hari. Topik yang ramai diperbincangkan mencakup pemanfaatan AI untuk tugas sederhana seperti memanggang roti, mengemudi mobil, hingga aspek keamanan finansial di era AI. Komunitas juga mengembangkan AI agent untuk membantu proses debugging kode.
Menariknya, tren diskusi ini mencerminkan bahwa AI kian melekat di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Saat ini, algoritma AI telah mampu menganalisis data dalam jumlah besar dan mulai digunakan secara luas sebagai asisten pribadi, customer service, chatbot, hingga kendaraan otonom.
Selain topik AI, dasbor Alpha Narratives milik Santiment juga memantau kata kunci kripto yang tengah menarik perhatian di media sosial dan berpengaruh terhadap pergerakan pasar kripto. Dalam periode yang sama, sejumlah perbincangan lain yang ramai diperbincangkan meliputi aktivitas akumulasi aset oleh para whale, terutama pada Bitcoin.
Salah satunya adalah trader kripto kawakan James Wynn, yang dilaporkan mengalami likuidasi senilai hampir US$25 juta atau sekitar Rp408 miliar dalam Bitcoin pada 4 Juni setelah bertaruh dengan leverage bahwa harga aset tersebut akan naik.
Selain Bitcoin, beberapa aset lain seperti Solana, Loud Token, serta berbagai meme coin juga mencatat lonjakan volume percakapan di media sosial dalam periode yang sama.
“Secara keseluruhan, tren diskusi ini mencerminkan kehadiran dan dampak AI yang makin meluas di berbagai aspek kehidupan masyarakat,” ujar Santiment.