Rabu, 18 Juni 2025 – Harga Bitcoin (BTC) mengalami konsolidasi di bawah $105.000 di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat antara Israel dan Iran, serta menjelang keputusan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed). BTC saat ini diperdagangkan di sekitar $104.572, dengan tekanan bearish yang terlihat dari indikator RSI yang menurun ke bawah garis tengah.
Aksi harga pasar kripto secara umum melambat, dengan Ethereum (ETH) dan Ripple (XRP) bergerak sideways di atas area support utama. Ketidakpastian pasar meningkat jelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) hari Rabu ini, yang menjadi perhatian utama investor global.
Menurut data dari K33 Research, pelaku pasar memprediksi The Fed akan mempertahankan suku bunga dalam kisaran 4,25%–4,50%. Meski data inflasi menunjukkan kecenderungan dovish, potensi ekspansi fiskal dapat mendorong sikap yang lebih hawkish dari pembuat kebijakan.
Di sisi lain, minat institusional terhadap aset kripto tetap stabil. ETF spot Bitcoin mencatat aliran positif dua hari berturut-turut, meski lebih rendah dibandingkan minggu sebelumnya. BlackRock memimpin dengan aliran masuk sebesar $639 juta, sementara ETF lainnya menunjukkan stagnasi. ETF spot Ethereum juga mencatat aliran masuk, namun menurun dari $21 juta menjadi $11 juta.
Secara teknikal, BTC masih bertahan di atas support EMA 50-hari ($103.058). Jika harga mampu menembus level resistance $106.000, sentimen risk-on dapat kembali mendominasi pasar dan membuka peluang kenaikan menuju $110.000.
Untuk altcoin, ETH masih menunjukkan bias bullish meski cenderung stagnan, dengan RSI harian di 48. Harga bertahan di atas beberapa support utama seperti EMA 50, 100, dan 200-hari. Sementara itu, XRP terus melemah selama dua hari berturut-turut, mendekati support EMA 200-hari di $2,09, yang menjadi titik krusial untuk mencegah pelemahan lebih lanjut.
Secara keseluruhan, pasar kripto berada dalam fase waspada, menanti kejelasan dari keputusan The Fed, serta perkembangan konflik geopolitik yang masih memanas di Timur Tengah.