
Pasar kripto kembali mengalami penurunan signifikan pada Selasa, 18 Juni 2025. Aset utama seperti Bitcoin, Ethereum, dan Pi Network mengalami koreksi tajam dalam 24 jam terakhir. Bitcoin turun dari level $108.915 menjadi sekitar $105.500, sementara Ethereum melemah lebih dari 2,2%. Kapitalisasi pasar kripto total juga menurun ke angka $3,28 triliun.
Penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor global yang menciptakan sentimen negatif. Kebijakan suku bunga bank sentral yang masih ketat, tekanan regulasi, dan aksi profit taking dari investor ritel menjadi pemicu utama. Kondisi ini diperparah oleh pelemahan pasar saham global, di mana indeks Dow Jones dan Nasdaq 100 masing-masing turun 165 dan 100 poin.
Ketegangan geopolitik juga memengaruhi pasar, seperti himbauan Donald Trump kepada warga Tehran untuk mengungsi, yang meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan pengeboman lebih lanjut. Insiden tabrakan dua kapal tanker dengan kebakaran di dekat Selat Hormuz menambah ketegangan, mengingat lokasi tersebut merupakan jalur vital pengiriman minyak dunia.
Selain itu, kenaikan harga minyak mentah dan biaya pengiriman, dengan indeks kontainer dunia mencapai rekor tertinggi sejak Januari di angka 3.543, turut memicu inflasi yang tinggi. Hal ini membuat Federal Reserve semakin sulit untuk menurunkan suku bunga, meskipun ada tekanan dari berbagai pihak.
Sejarah mencatat bahwa kripto cenderung pulih dan bahkan menguat setelah guncangan besar, seperti yang terlihat pada Maret 2020 saat pandemi COVID-19, di mana Bitcoin turun drastis namun kemudian mencapai rekor harga tertinggi di tahun yang sama. Data dari BlackRock juga menunjukkan Bitcoin sering berkinerja lebih baik dibanding saham pasca-peristiwa besar, menegaskan statusnya sebagai aset safe haven bagi sebagian investor.
Dengan berbagai tekanan saat ini, pasar kripto diperkirakan akan tetap volatil, namun potensi pemulihan tetap terbuka seiring dinamika global yang terus berkembang.