Seoul, 19 Juni 2025 — Bank Korea memproyeksikan bahwa volume perdagangan aset kripto di Korea Selatan akan mencapai USD 663 miliar (setara Rp 10.825 triliun) pada tahun 2025. Prediksi ini menjadikan won Korea sebagai mata uang terbesar kedua dalam transaksi kripto global, hanya di bawah dolar Amerika Serikat.
Menurut laporan Coinmarketcap, lonjakan ini mencerminkan meningkatnya aktivitas pasar kripto di Korea, baik dari investor ritel maupun institusi besar. Bursa kripto terkemuka seperti Upbit dan Bithumb menjadi penggerak utama volume perdagangan berkat dominasi pasar dan status terdaftar secara resmi.
CEO Dunamu/Upbit, Lee Sirgoo, menyebut lonjakan ini sebagai indikasi kuat meningkatnya keterlibatan publik dan institusi dalam aset digital. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan regulasi dan manajemen risiko seiring Korea menjadi pusat utama perdagangan global.
Saat ini, volume perdagangan harian di Korea Selatan kerap melampaui USD 12 miliar, dan kapitalisasi pasar kripto di negara tersebut telah menembus 100 triliun won. Data juga mencatat sekitar 16,2 juta warga Korea Selatan memiliki akun kripto aktif, dengan Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) sebagai aset paling populer.
Fenomena ini menunjukkan tren bullish yang lebih stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, berkat pengawasan regulasi ketat dari Komisi Layanan Keuangan Korea. Diperkirakan, pertumbuhan ini akan memperbesar pengaruh Korea Selatan dalam menentukan harga global aset kripto utama dan mempercepat adopsi kripto di Asia Timur.