JD.com, pemain ritel terbesar di Tiongkok, mengumumkan rencana ambisius untuk merevolusi sistem pembayaran lintas negara dengan mengandalkan stablecoin.
Menurut laporan Guancha pada Rabu (18/6/2025), Founder dan Chairman JD.com, Richard Liu, mengatakan inisiatif ini dinilai dapat memangkas biaya transfer internasional hingga 90% dan mempercepat proses transaksi menjadi hanya 10 detik, jauh lebih cepat dibandingkan sistem legacy seperti SWIFT yang bisa memakan waktu hingga beberapa hari.
Ia menambahkan, proyek stablecoin ini akan difokuskan pada transaksi business-to-business (B2B) lintas negara, dan JD.com berencana mengajukan lisensi stablecoin di berbagai yurisdiksi mata uang utama dunia.
“Suatu hari nanti, kami berharap konsumen global dapat menggunakan stablecoin JD untuk bertransaksi internasional dengan mudah dan cepat,” ujar Liu.
Uji Coba Stablecoin di Hong Kong
Langkah awal dari proyek ini dijalankan melalui program regulatory sandbox di Hong Kong, melalui anak usaha JD.com, Jingdong Coinlink Technology. Fokus utama mereka adalah mengatasi kendala pada sistem perbankan koresponden tradisional, yang selama ini menyebabkan pembayaran antar bisnis memerlukan waktu 2 hingga 4 hari dengan biaya yang tidak sedikit.
Untuk mempercepat proses tersebut, JD.com mengandalkan jaringan blockchain internal mereka bernama Zhizhen Chain. Dengan menghapus peran bank perantara, lembaga kliring, dan pihak ketiga lainnya, JD ingin menghadirkan sistem penyelesaian langsung antar perusahaan menggunakan stablecoin.
Meskipun fase awal hanya menyasar transaksi antar perusahaan, JD memiliki visi jangka panjang yang jauh lebih besar. Setelah infrastruktur terbukti stabil dan mampu menangani skala besar, stablecoin buatan JD,com akan diperluas ke platform e-commerce mereka, memungkinkan jutaan pengguna individu untuk menikmati pengalaman transaksi global yang cepat, aman, dan efisien.