Pengusaha dan penulis Robert Kiyosaki lebih menekankan perolehan kepemilikan Bitcoin daripada berfokus pada harga pasar hariannya, dan meramalkan valuasi $1 juta pada tahun 2030.
Robert Kiyosaki, penulis Rich Dad Poor Dad, telah menegaskan kembali bahwa ia percaya Bitcoin merupakan penyimpan nilai jangka panjang. Dalam pernyataan terbarunya di X, ia mengatakan bahwa orang-orang kaya lebih fokus pada kuantitas daripada harga. Ia menambahkan bahwa fokusnya bukanlah harga Bitcoin, emas, atau perak, tetapi pada seberapa banyak aset tersebut yang ia miliki.
Kiyosaki berkata, “Orang miskin fokus pada harga. Orang kaya pada kuantitas… Saya fokus pada berapa banyak Bitcoin yang saya miliki.” Ia mengungkapkan bahwa ia mulai mengumpulkan Bitcoin saat harganya mencapai $6.000 dan menyesal tidak memperoleh lebih banyak. Strateginya berkisar pada kepemilikan aset yang tidak terikat dengan mata uang fiat, yang ia sebut sebagai “uang palsu.”
Ia mengemukakan pandangannya bahwa masa depan akan memberi keuntungan bagi mereka yang mengakumulasi dan menahan Bitcoin, ketimbang mereka yang berupaya mengatur waktu pasar.
Kiyosaki memperkirakan bahwa Bitcoin dapat mencapai $1 juta per koin pada tahun 2030. Ia menjelaskan bahwa meskipun ia memperhatikan harga, hal itu tidak memengaruhi strategi akumulasinya. Ia membandingkan Bitcoin dengan emas dan perak, dengan menyatakan bahwa jumlah unit yang dimiliki adalah yang penting dalam jangka panjang.
Ia mengunggah di media sosial bahwa “pada tahun 2030, kemungkinan Bitcoin akan bernilai $1 juta per koin.” Proyeksi ini mencerminkan pandangannya yang lebih luas tentang ketidakstabilan ekonomi dan menurunnya nilai mata uang fiat.
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan pada harga $104.349 . Angka ini masih 93% dari targetnya sebesar $200.000 pada akhir tahun 2025 dan 854% dari target $1 juta pada tahun 2030. Meskipun demikian, Kiyosaki tetap fokus untuk menahan daripada bereaksi terhadap pergerakan pasar jangka pendek.