Harga Bitcoin dan aset kripto teratas lainnya kembali mengalami pelemahan pada Sabtu, 21 Juni 2025, dipicu oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya konflik antara Israel dan Iran. Berdasarkan data Coinmarketcap, mayoritas kripto berada di zona merah.
Bitcoin (BTC) tercatat turun 1,27% dalam 24 jam terakhir, dan melemah 2,22% dalam sepekan, diperdagangkan di kisaran USD 106.662. Sementara itu, Ethereum (ETH) turun 4,29% dalam sehari dan 5,50% dalam sepekan, dengan harga sekitar Rp 39,59 juta per koin.
Kripto besar lainnya juga mengalami penurunan:
- BNB turun 0,38% (Rp 10,53 juta)
- Cardano (ADA) turun 3,54% (Rp 9,53)
- Solana (SOL) ambles 4,61% (Rp 2,30 juta)
- XRP melemah 2,35% (Rp 34,64)
- Dogecoin (DOGE) merosot 4,80% (Rp 2,67)
Untuk stablecoin seperti USDT dan USDC, harganya tetap stabil di sekitar USD 1, dengan fluktuasi minor sebesar 0,01%.
Kapitalisasi pasar kripto global turun 1,90% menjadi sekitar USD 3,19 triliun atau setara Rp 52.363 triliun. Penurunan ini disebut akibat aksi jual yang dipicu oleh ketidakpastian global, meskipun kripto sering dianggap sebagai alternatif dari sistem keuangan tradisional.
Menanggapi kondisi ini, COO Upbit Indonesia, Resna Raniadi, menekankan pentingnya ketenangan dan strategi investasi jangka panjang. Ia menegaskan bahwa fundamental teknologi blockchain tetap kuat, dan mendorong investor untuk tetap menjaga diversifikasi portofolio serta memahami profil risiko masing-masing.
Upbit Indonesia, sebagai platform kripto terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga menghadirkan berbagai fitur edukatif dan keamanan untuk mendukung pengguna dalam menghadapi dinamika pasar aset digital yang fluktuatif.