Bitcoin menghadapi tekanan bearish yang meningkat menyusul langkah-langkah strategis utama dari para pedagang terkemuka. Doctor Profit, seorang analis pasar, keluar dari semua kepemilikan spot BTC minggu lalu. Ia menjual 25% pada harga $108.000 dan sisanya pada harga $103.300. Akibatnya, ia memasuki posisi short dari harga $103.000. Analisisnya menunjukkan para pelaku pasar bertujuan untuk mengintensifkan rasa takut , yang kemungkinan menyeret harga jauh di bawah $100.000. Target potensial berada di antara $93.000 dan $94.000. Jika sentimen terus menurun, koreksi dapat semakin dalam menuju kisaran $82.000–$84.000.
Doctor Profit menekankan bahwa realisasi laba yang diikuti dengan strategi masuk kembali merupakan metode yang terbukti. Ia mengibaratkannya seperti menjual 10 buah apel pada harga $1 dan membelinya kembali pada harga $0,70, sehingga menambah jumlah kantong. Metode ini dapat meningkatkan kepemilikan hingga 60% dengan menggunakan shorting yang diperhitungkan dengan eksposur modal yang minimal. Selain itu, strategi ini mencerminkan perilaku uang cerdas. Di sisi lain, pedagang eceran sering melakukan panic sell saat ketakutan meningkat.
Selain itu, beberapa sinyal teknis mendukung kelanjutan bearish. Bitcoin kehilangan support utama $103.000 diberi label sebagai “garis emas” dan gagal pulih. Selain itu, indikator seperti MACD, RSI, moving average, dan candle bulanan semuanya memperkuat tren bearish. MACD harian telah berubah negatif, mengonfirmasi momentum telah bergeser. Oleh karena itu, Doctor Profit tetap dalam posisi tunai penuh sambil mempertahankan posisi short terbuka.
Terdapat kesenjangan CME yang besar pada $92.000, dan Bitcoin biasanya mengisi kesenjangan tersebut. Selain itu, likuiditas berada dalam kisaran tersebut. James Wynn, seorang pedagang populer, menyuarakan sentimen tersebut, meningkatkan posisi short-nya dan menargetkan zona $93.000–$95.000. Ia yakin ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung dan ketidakstabilan ekonomi makro dapat mendorong Bitcoin lebih rendah lagi.
Selain itu, data ekonomi AS yang akan datang seperti PDB Final dan Indeks Harga PCE Inti, dapat menimbulkan lebih banyak volatilitas. Investor bersikap hati-hati karena tidak ada penurunan suku bunga yang diharapkan dalam waktu dekat . Pasokan uang M2 global meningkat tetapi tidak melalui dolar AS. Hal ini menambah ketidakpastian.