Jakarta, 24 Juni 2025 – Harga Bitcoin (BTC) dan sejumlah aset kripto utama mengalami penguatan pada Selasa, 24 Juni 2025, hanya beberapa jam setelah Iran meluncurkan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar. Ketegangan geopolitik ini justru mendorong sebagian besar kripto masuk ke zona hijau, menurut data dari Coinmarketcap.
Bitcoin menguat 4,50% dalam 24 jam terakhir meskipun masih melemah 0,28% dalam sepekan, dengan harga mencapai Rp1,73 miliar. Sementara itu, Ethereum (ETH) melonjak 8,52% dalam sehari ke harga Rp39,68 juta per koin.
Kenaikan juga terjadi pada sejumlah altcoin lainnya:
- XRP naik 7,30% (Rp35.546,22)
- BNB naik 4,13% (Rp10,54 juta)
- Solana (SOL) naik 9,86% (Rp2,37 juta)
- Cardano (ADA) naik 7,92% (Rp9.598,57)
- Dogecoin (DOGE) naik 9,04% (Rp2.709,27)
- TRX (TRX) naik 3,64% (Rp4.494,18)
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) juga mencatatkan kenaikan moderat masing-masing 0,08% dan 0,02% dalam 24 jam terakhir.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global tercatat menguat 5,28%, mencapai Rp3,25 triliun.
Ketegangan di Timur Tengah memanas setelah Iran membalas serangan terhadap fasilitas nuklirnya dengan menyerang pangkalan AS di Qatar. Negara-negara seperti Qatar, Bahrain, dan Uni Emirat Arab langsung menutup wilayah udara mereka.
Menurut analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, konflik geopolitik tidak selalu berdampak negatif terhadap Bitcoin. Sebaliknya, lonjakan belanja fiskal dan inflasi global justru mendukung narasi Bitcoin sebagai lindung nilai jangka panjang.
Sebagai contoh, usai serangan Israel ke Iran pada 13 Juni, BTC memang sempat melemah, namun kembali pulih. Bahkan, perusahaan Michael Saylor, Strategy, membeli 10.001 BTC senilai USD 1 miliar pada 16 Juni, mencerminkan keyakinan institusional terhadap masa depan Bitcoin.
CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, menyebut situasi saat ini menjadi momentum untuk edukasi pasar dan penguatan ekosistem kripto di Indonesia, terutama terkait nilai jangka panjang dari Bitcoin, teknologi blockchain, dan Web3.