Arthur Britto, Co-Founder Ripple sekaligus pencipta XRP Ledger, kembali muncul ke hadapan publik setelah lebih dari satu dekade menghilang dari sorotan. Sosok yang dikenal sebagai salah satu figur paling misterius di dunia kripto ini tiba-tiba aktif di media sosial setelah 13 tahun tanpa jejak.
Britto untuk pertama kalinya membuat postingan di medial sosial X pada Senin (23/6/2025) malam, dengan sebuah emoji wajah tanpa mulut, ikon yang biasanya digunakan untuk menyimbolkan keterkejutan atau ketidakmampuan berbicara, meskipun maknanya bisa beragam.
Kemunculan postingan ini sontak memicu spekulasi, termasuk kemungkinan bahwa akun tersebut diretas. Namun, David Schwartz, rekan sesama Co-Founder Ripple sekaligus CTO perusahaan saat ini, segera mengonfirmasi bahwa postingan tersebut benar berasal dari Britto dan bukan hasil kompromi keamanan.
Siapa Sebenarnya Arthur Britto?
Perlu diketahui, Arthur Britto adalah sosok penting dalam sejarah awal Ripple. Bersama David Schwartz dan Founder Mt. Gox Jed McCaleb, ia menciptakan XRP Ledger pada 2012, sebuah teknologi yang menjadi fondasi token XRP hingga saat ini. Britto juga ikut mendirikan perusahaan bernama NewCoin, yang kemudian berevolusi menjadi OpenCoin dan akhirnya dikenal luas sebagai Ripple Labs.
Meski berperan besar dalam perkembangan awal Ripple, Britto dikenal karena sikapnya yang sangat tertutup. Ia belum pernah tampil di publik, tidak memiliki foto resmi, dan tidak pernah memberikan wawancara atau pernyataan langsung, hingga kemunculan satu emoji di X tersebut.
Meski tak terlihat, Britto sendiri merupakan sosok yang nyata. Ia tercatat sebagai pendiri sekaligus presiden PolySign, perusahaan infrastruktur blockchain yang bergerak di bidang penyimpanan aset digital. Britto juga pernah menjabat sebagai direktur di exchange Bitstamp pada 2014 sebelum mengundurkan diri pada 2015.
Namanya juga muncul dalam sejumlah dokumen hukum, termasuk dalam gugatan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terhadap Ripple. Ia juga pernah menggugat Jed McCaleb pada 2015 atas dugaan pelanggaran kontrak terkait pendirian Stellar, yang dituduh menyalin kode Ripple.
“Arthur adalah manusia nyata dan bukan bagian dari saya. Dia hanya sangat menjaga privasinya,” jelas Schwartz dalam sebuah postingan di X pada November 2024.
Tim komunikasi Ripple sebelumnya juga pernah menjelaskan bahwa Britto memang sengaja menghindari sorotan publik karena alasan pribadi. Ia disebut sebagai pribadi yang introvert, sangat tertutup, dan tidak ingin menjadi figur publik.
XRP Langsung Menguat
Kemunculan simbolik Britto di X tampaknya berkontribusi pada penguatan harga XRP. Dalam 24 jam terakhir, harga XRP tercatat melonjak lebih dari 9%, dari US$1,97 menjadi US$2,19, berdasarkan data dari CoinMarketCap.
Kapitalisasi pasar XRP pun ikut terdorong naik hingga mencapai US$129,5 miliar, menjadikannya aset kripto dengan valuasi terbesar keempat di dunia saat ini.
Adapun, lonjakan harga ini juga bertepatan dengan sentimen positif dari pasar global terkait munculnya harapan gencatan senjata dalam konflik antara Israel dan Iran.