Jakarta, 25 Juni 2025 – Nilai Ethereum (ETH) tercatat melonjak 17% dari level terendah USD 2.115 menjadi sekitar USD 2.470 dalam sepekan terakhir. Kenaikan ini didorong oleh sentimen positif investor setelah pengumuman gencatan senjata antara Iran dan Israel yang ditengahi Presiden AS Donald Trump.
Namun, menurut Cointelegraph, para trader profesional masih ragu untuk bersikap bullish, terlihat dari premi kontrak berjangka ETH yang justru turun ke level bearish 3%, jauh di bawah standar netral 5-10%. Sejak ETH gagal bertahan di atas USD 2.700 pada 12 Juni, minat terhadap posisi long berleverage menurun.
Sementara itu, ETF Ether yang terdaftar di AS mencatat arus masuk bersih senilai USD 101 juta pada 23 Juni, membalikkan arus keluar sebelumnya. Namun, analis menilai hal ini belum cukup memicu reli yang signifikan, mengingat pendapatan jaringan Ethereum yang hanya USD 41 juta per bulan dibanding kapitalisasi pasar ETH sebesar USD 293 miliar.
Kepercayaan investor juga tergerus akibat menurunnya dominasi Ethereum di sektor DApp, yang kini mendapat persaingan kuat dari Solana dan BNB Chain.
Pergerakan Harga Kripto Lainnya
Mengacu data CoinMarketCap (25/6), berikut ringkasan pergerakan harga kripto utama:
- Bitcoin (BTC): turun 0,26% dalam 24 jam, harga saat ini Rp 1.730.411.689,29
- Ethereum (ETH): naik 0,83% dalam 24 jam, Rp 39.953.098,74
- Tether (USDT): turun 0,95%, Rp 16.298,09
- XRP: naik 0,27%, Rp 35.706,09
- BNB (Binance Coin): turun 0,57%, Rp 10.486.861,22
- Solana (SOL): turun 0,08%, Rp 2.376.747,20
Meskipun ada kenaikan jangka pendek pada Ethereum, tidak adanya katalis baru dan peningkatan aktivitas jaringan membuat tren bullish masih diragukan. Pemulihan berkelanjutan diyakini membutuhkan inovasi atau keunggulan kompetitif yang nyata dari Ethereum di tengah pasar yang semakin kompetitif.
(Redaksi/Cointelegraph & Coinmarketcap)