Bitcoin telah mengatasi turbulensi geopolitik di kawasan tersebut dan kembali ke kisaran $106.000 . Meskipun demikian, momentum Rasio MVRV, salah satu indikator pasar yang penting, tampaknya melambat. Kemerosotan ini dapat menjadi indikasi pergeseran dalam bull run ini.
Rasio MVRV melibatkan perbandingan nilai pasar dan nilai realisasi Bitcoin untuk menunjukkan adanya kemungkinan overvaluasi. Analis pasar mengamati bahwa rata-rata pergerakan 365 hari (365DMA) dari rasio ini secara historis bertepatan dengan puncak siklus pasar utama. Saat ini, kemiringan pada 365DMA mulai menurun dan itu merupakan indikasi bahwa momentum Bitcoin mungkin tidak sekuat sebelumnya.
Pola ini tidak berarti bahwa harga akan turun tiba-tiba, tetapi seharusnya menunjukkan bahwa ada potensi transisi menuju fase akhir pasar bullish. Kemiringan yang mendatar mengharuskan seseorang untuk mempertimbangkan dengan cermat cara penggunaan modal dan penanganan risiko investasi. Hal ini lebih penting karena pasar bersiap menuju kemungkinan volatilitas.
Kemampuan Bitcoin untuk pulih dengan cepat setelah risiko geopolitik menunjukkan ketahanannya. Meskipun demikian, penurunan momentum MVRV yang diamati dapat mengindikasikan bahwa pasar sedang mendekati fase kritis. Menurut CryptoQuant.com dan analis Yonsei_dent, perubahan seperti itu sering kali mendahului berakhirnya siklus bull sebelumnya.
Secara historis, tahap akhir dari pasar bullish ditandai oleh lonjakan harga yang tajam atau reli “final blaze” sebelum mencapai puncaknya. Pola ini menunjukkan bahwa meskipun peluang jangka pendek mungkin masih ada, investor harus memantau data on-chain dengan cermat. Kemiringan Rasio MVRV merupakan panduan yang berguna dalam hal ini.
Saat Bitcoin memasuki tahap akhir siklus bull saat ini, fokus pada manajemen risiko menjadi sangat penting. Momentum yang melambat yang ditunjukkan oleh Rasio MVRV menandakan perlunya kehati-hatian dalam keputusan alokasi modal. Investor didorong untuk mengamati pasar dengan cermat dan menghindari eksposur yang berlebihan.