Pasar kripto menunjukkan divergensi yang jelas karena aset-aset utama mencerminkan sentimen investor yang beragam. Menurut Santiment, persentase pasokan Bitcoin dalam laba telah mencapai 94,5%, sementara Ethereum mengikutinya pada 88,7%. Sementara itu, Cardano tertinggal pada 46,5%, yang menyoroti kinerja yang buruk. Disparitas ini menandakan posisi unik di seluruh aset dan menunjukkan berbagai fase akumulasi, penilaian yang berlebihan, atau kelelahan investor.
Margin laba Bitcoin yang kuat menunjukkan keuntungan investor yang meluas. Oleh karena itu, ia menciptakan lingkungan yang cocok untuk aksi ambil untung. Secara historis, level seperti itu sering kali mendahului kemunduran jangka pendek. Ethereum, yang masih sedikit tertinggal, menunjukkan tanda-tanda mengejar ketertinggalan. Keseimbangan tingkat pendanaannya menunjukkan posisi beli mendominasi, yang menunjukkan sentimen bullish. Para pedagang jelas berharap ETH mencerminkan momentum BTC.
Grafik tingkat pendanaan terbaru Santiment melacak data dari akhir Mei hingga Juni 2025. Grafik tersebut menunjukkan Bitcoin dan Ethereum bergerak ke arah yang berbeda. Volatilitas nilai BTC melonjak selama awal Juni karena para pedagang membuka posisi short. Hal ini menyebabkan peningkatan risiko likuidasi. Akibatnya, Bitcoin mengalami perubahan harga yang drastis.
Namun, Ethereum telah menunjukkan tingkat pendanaan yang relatif stabil. Anotasi hijau menunjukkan posisi beli secara konsisten melampaui posisi jual. Kecenderungan ini menandakan optimisme yang hati-hati dari para pedagang. Selain itu, keseimbangan nilai tukar ETH yang stabil kontras dengan volatilitas Bitcoin yang liar. Oleh karena itu, ETH mungkin siap untuk pergerakan naik daripada lonjakan tajam.
Selain itu, perbedaan tingkat pendanaan menyoroti ekspektasi pedagang yang berbeda. Bitcoin tampak terlalu panas, dengan banyak yang bersiap untuk koreksi. Sebaliknya, Ethereum menghadirkan peluang. Pedagang jangka panjang mengharapkan kinerja yang lebih baik saat pasar altcoin kembali seimbang.