
Perusahaan manajemen aset terbesar dunia, BlackRock, kembali menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap Bitcoin dengan membeli aset kripto tersebut senilai USD 430 juta atau sekitar Rp 7 triliun (kurs Rp 16.400/USD) tanpa jeda selama 16 hari berturut-turut. Informasi ini diungkap oleh firma analitik blockchain Arkham melalui visualisasi jaringan transaksi dompet BlackRock yang menunjukkan aktivitas masuk (inflow) tanpa adanya arus keluar (outflow).
Langkah agresif BlackRock ini dinilai dapat menstabilkan harga Bitcoin dalam jangka menengah hingga panjang. Arkham menyatakan bahwa akumulasi institusional besar seperti BlackRock berpotensi menciptakan landasan harga yang kuat bagi Bitcoin, sekaligus memberi sinyal positif bagi investor ritel.
Data pasar juga mendukung sentimen optimistis ini. Menurut Coinglass, minat terbuka (open interest) Bitcoin naik 5,32% menjadi USD 73,38 miliar, sementara minat terbuka opsi meningkat menjadi USD 50,76 miliar. Meski volume perdagangan turun, kenaikan minat terbuka menunjukkan pelaku pasar memandang potensi kenaikan harga jangka panjang.
Di Binance, rasio posisi long terhadap short para trader top mencapai 1,3949, mengindikasikan bias bullish. Selama satu jam, terjadi likuidasi besar pada posisi short hingga USD 7,05 juta, dibandingkan kerugian posisi long yang jauh lebih kecil, menunjukkan tekanan beli yang kuat dari spekulan naik harga (bull) dan ketidaksiapan para spekulan turun harga (bear).
Data on-chain juga menegaskan dominasi Bitcoin sebagai aset kripto dengan performa terbaik di antara 10 aset utama di pasar saat ini.