Jakarta, 28 Juni 2025 — Perusahaan teknologi edukasi berbasis AI, Genius Group, mengumumkan rencana strategis untuk membagikan 100% hasil dari dua gugatan hukum senilai lebih dari USD 1 miliar kepada pemegang saham dan untuk memperkuat cadangan Bitcoin perusahaan.
CEO Genius Group, Roger Hamilton, menjelaskan bahwa gugatan pertama diajukan berdasarkan UU RICO terhadap LZGI International dengan nilai tuntutan lebih dari USD 750 juta, sementara gugatan kedua sedang disiapkan dengan nilai minimal USD 262 juta, berpotensi meningkat hingga mencakup kerugian di 2024 dan 2025.
Jika gugatan dimenangkan:
- 50% hasil akan dibagikan sebagai dividen khusus (hingga USD 7 per lembar saham).
- 50% akan digunakan untuk membeli Bitcoin, dengan target sekitar 5.000 BTC, mengikuti harga pasar saat ini (USD 107.000 per BTC).
Perusahaan menekankan bahwa tidak ada jaminan kemenangan dalam proses hukum, namun rencana distribusi tetap akan berlaku untuk setiap hasil gugatan di masa depan.
Langkah ini sejalan dengan strategi Genius Group untuk menjadikan Bitcoin sebagai aset lindung nilai dan bagian dari strategi investasi jangka panjang. Sebelumnya, Genius Group telah meningkatkan cadangan Bitcoin lebih dari 50%, dan menargetkan akumulasi hingga 1.000 BTC.
Meski sempat terkena larangan menjual saham dan menggunakan dana investor untuk membeli Bitcoin, pembatasan tersebut kini telah dicabut. Genius Group menegaskan komitmen mereka terhadap kepentingan pemegang saham, serta menggabungkan pendekatan konvensional dan inovatif dalam mengelola hasil litigasi dan portofolio perusahaan.
Ask ChatGPT