
Bank sentral Bolivia melaporkan lonjakan signifikan transaksi aset digital setelah negara tersebut mencabut larangan mata uang kripto pada Juni 2023. Data resmi menunjukkan transaksi melalui Saluran Pembayaran Elektronik dan Instrumen untuk Aset Virtual meningkat lebih dari 530%, dari $46,5 juta pada paruh pertama 2024 menjadi $294 juta pada periode yang sama tahun 2025.
Volume transaksi mencapai rekor bulanan sebesar $68 juta pada Mei 2025, dengan total transaksi mencapai sekitar $430 juta dari lebih 10.000 operasi individu. Bank sentral menilai alat pembayaran ini sangat membantu akses transaksi mata uang asing, pengiriman uang, pembayaran kecil, serta mendukung pelaku usaha mikro dan kecil di Bolivia.
Pemerintah kini tengah menyusun kerangka regulasi komprehensif untuk perusahaan teknologi finansial yang sesuai dengan standar internasional dari Gugus Tugas Aksi Keuangan Amerika Latin (GAFILAT).
Masyarakat Bolivia pun banyak beralih ke platform kripto seperti Binance dan stablecoin Tether sebagai sarana lindung nilai terhadap pelemahan mata uang boliviano.