Frankfurt, 2 Juli 2025 — Deutsche Bank, salah satu bank terbesar di dunia asal Jerman, mengumumkan rencana peluncuran platform kustodian kripto pada tahun 2026 sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka di sektor aset digital. Langkah ini menandai keseriusan bank tersebut dalam memperluas layanan ke ranah mata uang kripto dan aset digital yang ditokenisasi.
Dikutip dari news.bitcoin.com, proyek ini akan dikembangkan bekerja sama dengan dua mitra teknologi besar, yaitu Bitpanda Technology Solutions dari Austria dan Taurus, fintech asal Swiss. Kolaborasi ini bertujuan membangun infrastruktur penyimpanan digital yang aman dan sesuai dengan regulasi internasional.
Platform kustodian ini nantinya akan menyimpan aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, serta token-token lainnya, dengan teknologi cold storage dan hot wallet. Layanan ini ditujukan untuk menjawab kebutuhan institusi keuangan yang membutuhkan sistem penyimpanan kripto yang aman, terintegrasi, dan sesuai standar hukum.
Rencana ini muncul seiring meningkatnya minat institusional terhadap aset kripto, terutama di tengah kepastian regulasi di Uni Eropa dan kebijakan pro-kripto di Amerika Serikat pasca-terpilihnya kembali Donald Trump pada 2024. Deutsche Bank juga disebut tengah mengeksplorasi potensi stablecoin, deposito tokenisasi, serta kemungkinan penerbitan token digital milik sendiri.
Komitmen bank ini terhadap dunia aset digital sudah terlihat sejak 2024, ketika mereka turut berpartisipasi dalam pendanaan senilai USD 65 juta untuk Taurus.
Sebagai informasi, kustodian kripto memegang peran penting dalam menjaga keamanan aset digital institusi, menyediakan layanan penyimpanan teregulasi, serta mendukung kebutuhan transaksi dan audit.
Didirikan sejak 1870, Deutsche Bank memiliki jaringan global di lebih dari 50 negara, dan kini memperkuat eksistensinya dengan masuk ke dunia web3 dan digital asset custody secara lebih aktif.