Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Kapan Bitcoin Cetak Rekor Lagi? Ini Prediksi Analis

Posted on July 3, 2025

Liputan6.com, Jakarta – Harga kripto Bitcoin saat ini hanya sekitar 4% di bawah rekor tertingginya, namun para investor jangka panjang mulai melihat penurunan keuntungan yang belum mereka realisasikan.

Menurut data dari CryptoQuant, dikutip dari cryptopotato, Kamis (3/7/2025), rata-rata keuntungan belum terealisasi bagi pemegang jangka panjang kripto dengan kapitalisasi terbesar—dihitung menggunakan rasio MVRV—saat ini berada di sekitar 220%.

Sebagai informasi, rasio MVRV (Market Value to Realized Value) adalah indikator yang membandingkan harga pasar Bitcoin dengan harga rata-rata saat aset tersebut dibeli. Metrik ini membantu mengukur apakah Bitcoin saat ini terlalu mahal atau justru masih murah.

Meski angka 220% masih tergolong tinggi, namun itu lebih rendah dibandingkan saat pasar mencapai puncaknya pada Maret dan Desember 2024, yakni di level MVRV 300% hingga 350%.

CryptoQuant mencatat bahwa harga beli rata-rata pemegang jangka panjang kini sekitar USD 39.000 atau kurang lebih Rp 631 juta (estimasi kurs Rp 16.196 per USD). Artinya, meskipun keuntungan belum terealisasi menurun, investor lama masih mencatat cuan signifikan dari posisi mereka.

Keuntungan saat ini juga mirip dengan yang terlihat selama koreksi pasar pada Oktober 2024, yang menandakan bahwa meski harga Bitcoin tetap kuat, pasar belum masuk ke fase puncak euforia.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Untuk bisa menyamai rekor puncak siklus sebelumnya, Bitcoin diperkirakan harus naik ke level USD 140.000 atau Rp 2,26 miliar. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 107.000 atau 1,73 miliar.

Namun, menjelang kuartal ketiga tahun ini (Q3 2025), para pelaku pasar mulai bersiap menghadapi periode yang biasanya lebih tenang.

Menurut analis kripto Daan Crypto Trades, Q3 dikenal sebagai periode dengan pergerakan harga yang lambat dan volume perdagangan yang rendah, terutama selama bulan-bulan musim panas.

Fenomena ini tidak hanya terjadi pada Bitcoin, tapi juga Ethereum. Likuiditas pasar cenderung turun, membuat kuartal ketiga menjadi periode “lesu” dalam siklus tahunan kripto.

Meski demikian, Daan menekankan bahwa periode lambat ini justru sering menjadi saat munculnya narasi baru yang bisa memicu pergerakan selanjutnya. Hal ini juga sejalan dengan pandangan analis Bitfinex, yang menilai bahwa tren bullish Bitcoin belum berakhir, meski kuartal ini diprediksi bergerak lebih lambat.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Harga Kripto Menguat, Bitcoin Tembus Rp 1,76 Miliar – Robert Kiyosaki Serukan Investasi BTC Hadapi Krisis Global
  • Investor Kripto Waspadai Juli 2025, Bitcoin Bertahan di Tengah Tekanan Global dan Ketidakpastian Ekonomi
  • Survei: 71% Warga Korea Selatan Berniat Tambah Investasi Kripto, Bitcoin dan Stablecoin Jadi Favorit
  • Keuntungan Investor Jangka Panjang Bitcoin Mulai Menurun, Pasar Masuki Fase Lesu Jelang Q3 2025
  • Minat terhadap Solana Meningkat Tajam di 2025, Volume Perdagangan Tumbuh Melebihi Ethereum

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme