
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan kelanjutan program pembelian kembali (buyback) saham dengan alokasi dana maksimal sebesar Rp 1,13 triliun. Buyback ini merupakan lanjutan dari program sebelumnya yang dimulai pada Maret 2025 dan akan berlangsung mulai 7 Juli hingga 6 Oktober 2025. Pembelian saham dapat dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia maupun di luar bursa, secara bertahap atau sekaligus.
Perusahaan menegaskan bahwa aksi buyback ini tidak memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sesuai ketentuan POJK 13/2023 dan POJK 29/2023. Dana buyback berasal dari sisa alokasi sebelumnya sebesar Rp 1,9 triliun. Bukalapak menyatakan tujuan buyback adalah untuk menunjukkan keyakinan terhadap nilai intrinsik saham, mengoptimalkan struktur modal, dan memperkuat nilai pertumbuhan jangka panjang bagi pemegang saham.
Secara proforma, aksi ini akan menurunkan ekuitas konsolidasi dari Rp 23,55 triliun menjadi Rp 21,75 triliun, namun tidak berdampak negatif material pada kondisi keuangan, operasional, maupun pertumbuhan usaha perusahaan.
Sebelumnya, Bukalapak melaporkan hasil keuangan kuartal I 2025 dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 37% QoQ menjadi Rp 1,5 triliun, didukung segmen Gaming dan Retail. Margin kontribusi naik hampir dua kali lipat menjadi Rp 80 miliar. Adjusted EBITDA membaik signifikan dari minus Rp 147 miliar menjadi minus Rp 20 miliar, dan laba bersih positif Rp 112 miliar, berbalik dari rugi Rp 955 miliar pada kuartal sebelumnya. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 110,66 miliar, naik dari Rp 41,97 miliar pada kuartal I 2024.
Perusahaan juga mengadopsi struktur bisnis baru dengan empat segmen strategis: Mitra Bukalapak, Gaming, Retail, dan Investment, guna memperkuat fokus pada pertumbuhan jangka panjang.