JAKARTA – Pelaku perdagangan aset kripto mengimbau investor untuk tetap tenang menghadapi anjloknya harga Bitcoin dari 111.900 Dolar AS menjadi 105.000 Dolar AS pada akhir Mei 2025.
- Meningkatnya Tekanan Jual
Vice President Indodax Antony Kusuma menyatakan koreksi tersebut terjadi di tengah meningkatnya tekanan jual yang dipicu oleh aksi ambil untung dan kekhawatiran pasar terhadap data ekonomi makro global, khususnya inflasi Amerika Serikat dan ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed.
Namun demikian, ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, fluktuasi seperti ini merupakan bagian alami dari dinamika pasar kripto yang sangat reaktif terhadap sentimen global.
“Ketika harga menyentuh titik tertinggi historis, wajar bila terjadi aksi ambil untung. Namun penting untuk dipahami bahwa koreksi jangka pendek tidak selalu mencerminkan pelemahan fundamental Bitcoin,” katanya di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).
Antony menjelaskan dalam siklus pasar kripto, pergerakan tajam baik naik maupun turun sering kali membuka peluang strategis bagi investor yang disiplin dan memiliki perspektif jangka panjang.