Jakarta, 4 Juli 2025 — Perusahaan blockchain Ripple semakin agresif memperluas jangkauannya ke sektor keuangan tradisional. Setelah sukses meluncurkan stablecoin Ripple USD (RLUSD) yang sangat teregulasi, Ripple kini mengajukan permohonan lisensi bank nasional ke Office of the Comptroller of the Currency (OCC) di Amerika Serikat.
Jika disetujui, Ripple akan beroperasi sebagai bank resmi yang diawasi langsung oleh regulator federal AS, memungkinkan perusahaan menyatukan inovasi teknologi blockchain dengan stabilitas dan kepercayaan sistem keuangan konvensional.
Langkah ini menyusul keberhasilan RLUSD yang diluncurkan pada Desember 2024 dan telah memperoleh izin dari Departemen Layanan Keuangan New York (NYDFS). Kapitalisasi pasar RLUSD kini menembus USD 440 juta, dengan 14 juta token baru dicetak hanya dalam satu hari.
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, menyatakan bahwa lisensi bank akan menjadi “patokan unik” yang membedakan Ripple dari perusahaan kripto lainnya. Ia menegaskan bahwa stabilitas, transparansi, dan kepatuhan regulasi adalah fondasi utama ambisi Ripple ke depan.
Ripple bukan satu-satunya pemain kripto yang mengambil langkah ini. Pada Juni lalu, Circle—penerbit stablecoin USDC—juga mengajukan lisensi bank perwalian nasional. Sementara itu, Coinbase dan Paxos dikabarkan tengah mempertimbangkan jalur serupa.
Hingga kini, Anchorage Digital masih menjadi satu-satunya perusahaan kripto yang telah mendapatkan piagam bank perwalian nasional dari OCC. Namun dengan meningkatnya minat industri terhadap legalitas dan kolaborasi dengan sistem keuangan formal, tren ini diprediksi akan terus berkembang.
Langkah Ripple ini menandai era baru bagi sektor kripto: dari inovator teknologi menjadi institusi keuangan yang diakui secara resmi.