
Mata uang kripto terus mengalami fluktuasi, tetapi beberapa individu berhasil meraih kekayaan luar biasa dari industri ini. Forbes mencatat lima miliarder kripto terkaya di dunia, yang berasal dari berbagai latar belakang dan perusahaan kripto ternama.
- Changpeng Zhao (Rp728 triliun / US$45 miliar)
Pendiri Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia. Zhao memulai perjalanan kriptonya sejak 2013 dan mendirikan Binance pada 2017 yang langsung meraih laba dalam 90 hari. Meski menghadapi kasus hukum terkait pelanggaran anti pencucian uang AS dan denda besar, Binance tetap berkembang dengan lebih dari 250 juta pengguna pada akhir 2024. Zhao memiliki sekitar 90% saham perusahaan. - Brian Armstrong (Rp243 triliun / US$15 miliar)
Pendiri dan CEO Coinbase, bursa kripto yang melantai di NASDAQ pada 2021 dengan kapitalisasi pasar sekitar US$89 miliar. Armstrong memulai karier sebagai insinyur perangkat lunak dan mengembangkan Coinbase dari pengalamannya di Airbnb untuk memudahkan transaksi internasional melalui kripto. - Kembar Winklevoss (Rp222 triliun / US$13,7 miliar)
Cameron dan Tyler Winklevoss, mantan atlet dayung Olimpiade yang juga dikenal karena perseteruan hukum dengan Mark Zuckerberg, menjadi miliarder Bitcoin pertama setelah investasi awal mereka di 2012. Mereka mendirikan bursa Gemini dan memiliki saham mayoritas di perusahaan tersebut. - Giancarlo Devasini (Rp186 triliun / US$11,5 miliar)
Mantan dokter bedah plastik asal Italia yang beralih ke teknologi dan kemudian menjadi CFO dan partner Bitfinex, platform kripto dengan teknologi perdagangan canggih. Ia juga mendirikan Tether, stablecoin terbesar di dunia, dengan kepemilikan saham sekitar 47%. - Michael Saylor (kekayaan tidak disebutkan secara pasti)
Pendiri dan mantan CEO Strategy (MicroStrategy), perusahaan perangkat lunak publik yang memiliki portofolio Bitcoin besar, yakni 597.325 BTC per Juni 2025. Perusahaan ini menjadi cara bagi investor untuk bertaruh pada Bitcoin lewat sahamnya.
Industri kripto terus menghadirkan peluang besar sekaligus risiko tinggi, namun para miliarder ini menunjukkan bahwa visi dan ketahanan bisa menghasilkan kekayaan signifikan dari dunia aset digital.