Liputan6.com, Jakarta – Murano Global Investments, perusahaan yang terdaftar di Nasdaq, mengumumkan langkah strategis untuk mengakuisisi Bitcoin senilai hingga USD 500 juta atau kurang lebih Rp 8,15 triliun (estimasi kurs Rp 16.300 per USD). Investasi ini dilakukan melalui perjanjian pembelian ekuitas siaga (standby equity purchase agreement) yang difasilitasi oleh Yorkville Advisors.
Mengutip coinmarketcap, Rabu (9/7/2025), langkah ini menandai upaya Murano untuk mengintegrasikan Bitcoin ke dalam strategi keuangan perusahaan sebagai aset jangka panjang. Pendiri dan CEO Murano Global, Elias Sacal, menyatakan bahwa keputusan ini dilandasi keyakinan terhadap potensi transformasional Bitcoin.
“Kami melihat Bitcoin sebagai aset transformatif yang tidak hanya menawarkan potensi pertumbuhan jangka panjang, tetapi juga memperkuat neraca kami terhadap inflasi dan risiko sistemik,” kata Sacal.
Murano memulai akuisisi awal dengan membeli 21 Bitcoin, menandai langkah pertama perusahaan dalam memasuki dunia aset digital. Ke depan, Murano berencana mengintegrasikan Bitcoin ke dalam operasional bisnisnya, termasuk kemungkinan digunakan sebagai metode pembayaran dan program loyalitas pelanggan. Strategi ini sejalan dengan pendekatan perusahaan teknologi besar seperti MicroStrategy.
Namun, pengumuman ini langsung disambut dengan penurunan harga saham Murano. Hal ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap volatilitas pasar dan risiko yang melekat pada aset kripto.
Sejarah menunjukkan bahwa ketika perusahaan publik besar mulai mengkonversi ekuitas ke dalam Bitcoin, sering kali terjadi dampak signifikan terhadap valuasi perusahaan maupun pergerakan harga Bitcoin.
Terlepas dari gejolak pasar, keputusan Murano mencerminkan tren adopsi institusional yang terus berkembang. Meskipun fluktuasi harga menjadi tantangan, data historis menunjukkan bahwa keterlibatan perusahaan dalam aset digital cenderung memperkuat tren adopsi jangka panjang di sektor korporasi.