
Tether, perusahaan stablecoin terkemuka, mengumumkan ambisinya untuk menjadi penambang Bitcoin terbesar pada akhir 2025 sekaligus memperkuat dominasi di sektor keuangan global. CEO Paolo Ardoino menyatakan bahwa Tether tengah membangun kekaisaran cadangan emas senilai sekitar $8 miliar yang disimpan di brankas swasta Swiss, setara dengan cadangan perusahaan besar seperti UBS Group.
Dengan total portofolio cadangan mencapai $112 miliar, Tether diperkirakan akan melampaui keuntungan tahun lalu sebesar $13,7 miliar, menandingi nama-nama besar di dunia keuangan. Perusahaan juga fokus memperluas penggunaan dolar AS melalui infrastruktur inovatif, serta berencana meluncurkan stablecoin yang sesuai regulasi AS di bawah Genius Act, sementara stablecoin USDT tetap melayani pasar internasional.
Selain itu, Tether mendorong adopsi dari akar rumput lewat kios bertenaga surya di kawasan kurang terlayani seperti Afrika. Investasi terbaru di Crystal Intelligence meningkatkan kemampuan deteksi penipuan dan kepatuhan, di mana Tether telah berhasil membekukan aset terkait penipuan senilai $2,7 miliar.
Dengan lebih dari 62% pangsa pasar stablecoin senilai $255 miliar dan 440 juta pengguna global, Tether siap memperluas pengaruhnya, menantang peran bank sentral di sejumlah negara berkembang dan mengukuhkan posisinya di ekosistem keuangan dunia.