Prospek harga jangka panjang Bitcoin baru saja mendapatkan pembaruan optimistis dari para peneliti akademis. Sebuah studi peer-review baru yang diterbitkan dalam Journal of Risk and Financial Management memprediksi Bitcoin dapat mencapai $1 juta pada tahun 2027 dan $5 juta pada tahun 2031. Proyeksi ini didasarkan pada dinamika penawaran-permintaan dan memodelkan bagaimana tingkat penarikan dari pasokan likuid memengaruhi harga.
Para peneliti mengasumsikan pengganda permintaan konstan D = 30 dan memvariasikan tingkat penarikan harian untuk mensimulasikan skenario masa depan. Data menunjukkan harga Bitcoin dapat memasuki fase pertumbuhan hiperbolik jika permintaan tetap stabil dan pasokan terus menurun.
Para peneliti menguraikan beberapa proyeksi berdasarkan seberapa cepat Bitcoin meninggalkan pasar. Dalam skenario konservatif, harganya bisa mencapai $2,5 juta pada tahun 2035. Proyeksi moderat menunjukkan kisaran $2–$3,5 juta pada tahun yang sama. Namun, tingkat penarikan yang agresif di atas 1.000 BTC per hari dapat mendorong Bitcoin mencapai $1 juta pada awal tahun 2027. Dalam skenario ini, harganya bisa berlipat ganda lagi pada akhir tahun 2027 dan mencapai $5 juta pada tahun 2031.
Lebih lanjut, para penulis menyoroti pergeseran besar dalam pola harga Bitcoin yang dimulai pada tahun 2028. Mereka berpendapat Bitcoin akan bertransisi dari kurva berbasis adopsi menjadi pergerakan harga hiperbolik. Perubahan ini, menurut mereka, disebabkan oleh pengetatan pasokan likuid dan meningkatnya akumulasi . Oleh karena itu, pasokan bukan sentimen yang akan mendorong fase selanjutnya dari evolusi harga Bitcoin.
Selain proyeksi harga, laporan lain menyoroti perusahaan penambangan Bitcoin. Analis VanEck mengungkapkan bahwa perusahaan penambang Bitcoin terkemuka yang terdaftar di AS membayar eksekutif lebih tinggi daripada rekan-rekan di sektor energi atau teknologi. Pada tahun 2024, rata-rata kompensasi CEO perusahaan pertambangan mencapai $14,4 juta naik dari $6,6 juta pada tahun 2023. Perlu diketahui, 89% dari gaji ini berasal dari penghargaan ekuitas, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemegang saham.
CEO Riot Platforms, Fred Thiel, menerima hibah saham terbesar, dengan total $79,3 juta. Angka ini jauh di atas rekan-rekannya. Persetujuan pemegang saham untuk gaji eksekutif di perusahaan pertambangan kini rata-rata hanya 64%, dibandingkan dengan 90% di pasar yang lebih luas.