Bitcoin telah memasuki fase konsolidasi yang ketat, dengan tren akumulasi yang kuat dan volatilitas yang berkurang menunjukkan mendekatnya terobosan pasar.
Menurut Glassnode, tadi malam, BTC mencapai ATH lagi, kali ini di atas $118 ribu. Platform tersebut melaporkan bahwa perilaku investor saat ini didorong oleh tren akumulasi yang berkelanjutan. Sejak awal bulan, harga Bitcoin telah bergerak sideways, namun akumulasi tetap relatif kuat di seluruh metrik on-chain.
Skor Tren Akumulasi, yang memantau perilaku pembelian di berbagai entitas, menunjukkan level yang konsisten tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku pasar menganggap zona harga saat ini menguntungkan. Fase distribusi sebelumnya sempat menyebabkan pasar terhenti setelah menembus level tertinggi awal di atas $100.000, tetapi akumulasi tampaknya telah bangkit kembali mendekati level tertinggi baru-baru ini.
Dinamika pasokan Bitcoin yang semakin ketat dipengaruhi oleh tindakan para pemegang jangka panjang (LTH). Data on-chain terbaru menunjukkan bahwa peningkatan 30 hari dalam koin yang dipegang LTH melebihi pasokan baru yang dikeluarkan oleh para penambang. Para pemegang ini, yang biasanya dianggap tidak sensitif terhadap harga, tidak menjual pada level saat ini dan malah mengkonsolidasikan posisi mereka.
Data dompet semakin menegaskan ketatnya pasokan ini. Entitas yang memegang kurang dari 100 BTC — termasuk Udang, Kepiting, dan Ikan memperoleh koin dengan laju gabungan 19,3 ribu BTC per bulan. Angka ini jauh melampaui laju penerbitan penambang sebesar 13,4 ribu BTC per bulan, menambah tekanan pada sisi pasokan yang sudah terbatas.
Volatilitas di pasar Bitcoin telah mencapai titik terendah dalam beberapa bulan. Glassnode melaporkan bahwa volatilitas yang terealisasi, yang diukur selama periode 1 minggu hingga 6 bulan, berada pada level terkompresi secara historis. Misalnya, volatilitas yang terealisasi selama 3 bulan saat ini lebih rendah dari 96% dari semua hari perdagangan sejak Desember 2022.
Di pasar opsi, Volatilitas Tersirat At-the-Money (ATM IV) juga menurun. Lebih dari 88% hari perdagangan sejak Desember 2022 menunjukkan volatilitas tersirat yang lebih tinggi pada kontrak 1 minggu hingga 6 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa para pedagang tidak mengharapkan perubahan harga yang signifikan secara langsung, meskipun hal ini seringkali mendahului pergerakan pasar yang tajam.
Glassnode menambahkan bahwa hanya 6% hari perdagangan yang menunjukkan rentang harga 30 hari yang lebih ketat dibandingkan saat ini. Untuk periode 60 hari, hanya 0,4% hari yang mencatat rentang perdagangan yang lebih sempit. Pola kompresi multi-skala ini sering kali menjadi pertanda awal dari penembusan atau penurunan harga yang signifikan.