Pasar stablecoin terus menunjukkan pertumbuhan pesat dengan kapitalisasi mencapai US$259,17 miliar per 7 Juli 2025. Tether (USDT) tetap menjadi penguasa utama, menguasai 62,38% pangsa pasar dengan nilai kapitalisasi US$158,6 miliar dan volume perdagangan harian mencapai US$55,3 miliar. Likuiditas tinggi membuat USDT tetap jadi fondasi utama di pasar kripto global.
Meski begitu, tren utilitas stablecoin mulai berubah. Stablecoin alternatif seperti USDe dan USD1 menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam volume perdagangan harian, masing-masing US$83,8 juta dan US$705,5 juta. USD1, khususnya, mencatat rasio turnover tertinggi, menandakan peran baru stablecoin sebagai instrumen likuiditas agresif di ekosistem DeFi.
Stabilitas harga USDT di kisaran Rp16.200–Rp16.234 pada 12 Juli 2025 dan volume perdagangan harian di atas Rp1,82 triliun memperkuat posisinya sebagai pilihan utama trader. Namun, pelaku DeFi mulai melirik USDe dan USD1 untuk peluang yield dan strategi likuiditas yang lebih menarik.
Investor juga perlu mencermati keputusan Tether yang akan menghentikan dukungan USDT pada jaringan Omni, SLP, Kusama, EOS, dan Algorand mulai 1 September 2025. Migrasi aset sebelum batas waktu menjadi langkah penting untuk menghindari risiko.
Tether masih mendominasi pasar stablecoin dengan likuiditas tinggi, namun pergeseran utilitas ke stablecoin lain di DeFi menunjukkan dinamika baru yang patut diwaspadai dan dimanfaatkan oleh pelaku pasar.