Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Waspada! Modus Penipuan Kripto Semakin Canggih

Posted on July 13, 2025

Liputan6.com, Jakarta – Para pelaku kejahatan siber kini memanfaatkan skema rekayasa sosial yang kompleks untuk mengincar pengguna aset kripto di seluruh dunia.

Menurut laporan terbaru dari perusahaan keamanan siber Darktrace, para penipu menyamar sebagai pegawai startup palsu di bidang teknologi seperti AI, Web3, gim, hingga media sosial.

Dikutip dari laman Cointelegraph.com, Minggu (12/7/2025), mereka kemudian membujuk korban untuk mengunduh perangkat lunak yang ternyata berisi malware pencuri data.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa modus ini banyak melibatkan akun media sosial X (dulu Twitter) yang telah diretas.

Modus Penipuan
Untuk memperkuat kredibilitas, pelaku juga membuat artikel di Medium dan unggahan proyek di GitHub seolah-olah perusahaan mereka sah. Target utama adalah individu yang aktif di komunitas kripto dan teknologi.

Korban biasanya dihubungi melalui pesan pribadi di platform seperti X, Telegram, atau Discord. Pelaku menawarkan imbalan pembayaran kripto kepada korban jika bersedia mencoba aplikasi mereka. Namun saat perangkat lunak diunduh, jendela verifikasi palsu muncul dan diam-diam mengumpulkan informasi perangkat korban.

Setelah itu, malware mulai mencuri data penting, termasuk kredensial dompet kripto pengguna. Baik pengguna Windows maupun MacOS tercatat menjadi korban.

Serangan ini mirip dengan kampanye Meeten pada Desember 2024 lalu, yang juga

Penipuan dan pencurian di dunia kripto makin marak di tahun 2025. Selain skema rekayasa sosial, pelaku kejahatan kini menggunakan metode yang lebih canggih seperti plugin peramban palsu, dompet keras yang dimodifikasi, hingga situs revoker palsu untuk menjebak korban. Mereka menyasar korban dengan teknik yang makin halus, bahkan psikologis.

Salah satu contoh ekstrem adalah skema “pig butchering,” di mana korban dijebak secara emosional oleh pelaku yang menyamar sebagai teman dekat atau pacar daring. Setelah membangun kepercayaan, pelaku kemudian memanipulasi korban untuk berinvestasi di platform kripto palsu. Skema ini kian sering terjadi di Asia dan Amerika Utara.

Modus lainnya adalah “four-dollar wrench attack,” sebuah istilah untuk merujuk pada penipuan dengan kekerasan atau tekanan psikologis, baik secara fisik maupun digital. Pelaku bahkan bisa menggunakan identitas karyawan palsu dari platform kripto ternama untuk menipu korban agar memberikan kunci akses dompet digital mereka.

Kejahatan ini tidak hanya dilakukan oleh individu, tapi juga oleh kelompok terorganisir lintas negara. Bahkan, beberapa serangan dikaitkan dengan grup siber yang memiliki afiliasi dengan Korea Utara, yang memanfaatkan dana hasil pencurian kripto untuk pembiayaan aktivitas ilegal lainnya.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Darktrace Ungkap Modus Baru Penipuan Kripto, Pelaku Gunakan Rekayasa Sosial Canggih dan Startup Palsu
  • Justin Sun Borong Token TRUMP Senilai Rp 1,6 Triliun, Perkuat Cengkeraman di Ekosistem Kripto Pro-Trump
  • Bitcoin Tembus Rp 1,9 Miliar, Analis Sarankan Fokus ke Altcoin yang Mulai Ungguli Kinerja BTC
  • Hacker Kembalikan Rp 656 Miliar ke GMX, Ambil Untung Rp 72,9 Miliar Setelah Retas Kripto
  • ESMA Peringatkan Perusahaan Kripto Eropa untuk Tidak Menyesatkan Konsumen Terkait Status Regulasi

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme