
Harga XRP mencatat lonjakan signifikan dalam 24 jam terakhir, naik 6,1% ke level tertinggi dalam tujuh minggu di angka US$2,57. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya akumulasi whale dan euforia menjelang peluncuran ETF XRP berbasis futures pertama di Amerika Serikat oleh ProShares.
Data on-chain dari Santiment menunjukkan bahwa 2.742 wallet kini menyimpan lebih dari 1 juta XRP, dengan total akumulasi mencapai 47,32 miliar XRP nyaris menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Fenomena ini mengindikasikan langkah strategis para investor besar dalam mengantisipasi lonjakan harga pasca peluncuran ETF.
ProShares dijadwalkan meluncurkan tiga ETF XRP berbasis futures, diikuti oleh rencana peluncuran produk serupa dari Turtle Capital, Volatility Shares, dan REX-Osprey yang masih menunggu persetujuan dari SEC. Ini menjadi momentum penting bagi XRP untuk memasuki ranah investasi institusional.
Selain produk derivatif, lebih dari sepuluh pengajuan Spot ETF XRP kini sedang dalam peninjauan SEC, dengan keputusan final diharapkan keluar pada Oktober 2025. Tidak seperti ETF berbasis futures, Spot ETF memungkinkan pembelian XRP secara langsung oleh investor institusi, berpotensi meningkatkan permintaan dan volume pasar secara signifikan, seperti yang terjadi pada Bitcoin dan Ethereum.
Di tengah euforia ETF, proses hukum antara Ripple dan SEC juga menjadi variabel krusial. Meski belum ada keputusan akhir, kemungkinan penghentian gugatan bisa menjadi katalis baru bagi reli harga XRP.
Dengan dominasi whale yang terus meningkat dan dua katalis utama di depan mata regulasi ETF dan penyelesaian hukum Ripple pasar tampaknya sudah mulai mengambil posisi untuk menghadapi potensi lonjakan harga XRP dalam waktu dekat.