Chief Analyst Bitget Research, Ryan Lee, memprediksi harga Bitcoin masih akan melanjutkan tren kenaikannya dan dapat mencapai level tertinggi baru di kisaran USD 135.000–150.000 pada kuartal III 2025. Lonjakan harga ini dipicu oleh kebijakan pro-kripto dari kampanye Donald Trump, arus masuk dana ke ETF Bitcoin spot, serta pembelian obligasi perusahaan yang menunjukkan minat institusional kuat.
Lee menyebutkan, harga rata-rata Bitcoin diperkirakan berada di level USD 125.000 dengan support utama di USD 108.500 dan resistance di USD 130.000. Jika gagal bertahan di atas USD 110.000, koreksi harga 10–30% berpotensi terjadi.
Sementara itu, Ethereum (ETH) diprediksi akan bergerak di kisaran USD 2.900–5.000, dengan rata-rata harga kuartalan USD 3.800. Namun, ETH harus menembus resistance USD 3.700 untuk melanjutkan tren bullish. Jika Bitcoin terkoreksi atau terjadi ketidakpastian regulasi, ETH bisa turun ke level USD 2.700.
Lee juga menyoroti peran penting staking dan adopsi institusional dalam mendukung nilai jangka panjang ETH, dengan 34,6 juta ETH yang kini terkunci. Selain itu, aliran modal investor mulai mengarah ke sektor dengan utilitas tinggi seperti tokenisasi aset dunia nyata (RWA), stablecoin, dan proyek blockchain berbasis AI.
Namun demikian, ia mengingatkan adanya potensi kelelahan pasar dan risiko volatilitas akibat ketegangan geopolitik serta kebijakan regulasi yang belum pasti. Meski sentimen pasar saat ini sangat bullish, Lee menyarankan investor untuk tetap waspada terhadap kemungkinan koreksi dalam waktu dekat.